Pada April 2014, ketika Rogozin menjadi wakil perdana menteri Rusia, dia mengatakan bahwa Amerika Serikat harus menggunakan trampolin untuk membawa astronot mereka ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Rogozin mengaku kesal dengan sanksi ekonomi yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat setelah invasi Rusia pada 2014.
Beberapa dari sanksi tersebut menargetkan industri luar angkasa Rusia dan beberapa individu yang ditargetkan, termasuk Rogozin sendiri.
Komentarnya mengenai trampolin merujuk pada fakta bahwa Amerika Serikat, pada saat itu, sepenuhnya bergantung pada kendaraan Soyuz Rusia untuk mengirim misi awak ke dan dari orbit Bumi.
Namun, ketergantungan itu berakhir pada Mei 2020 ketika SpaceX berhasil mengirim dua astronot NASA ke ISS dalam misi uji coba yang disebut Demo-2.
![Cuitan Kepala Badan Antariksa Rusia, Dmitry Rogozin. [Twitter]](https://media.suara.com/pictures/original/2022/03/16/10353-cuitan-kepala-badan-antariksa-rusia-dmitry-rogozin.jpg)
Tak lama setelah peluncuran sukses tersebut, Musk kembali mengejek Rogozin dengan mengatakan bahwa trampolin Amerika Serikat berfungsi.