Balas Sanksi, Rusia Akan Legalkan Pembajakan Game dan Film

Senin, 14 Maret 2022 | 19:58 WIB
Balas Sanksi, Rusia Akan Legalkan Pembajakan Game dan Film
Presiden Rusia, Vladimir Putin . [Sergei Guneyev/Sputnik/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rusia dilaporkan bakal melonggarkan undang-undang hak cipta untuk membalas sanksi yang dijatuhkan perusahaan barat. Peraturan baru itu akan melegalkan pembajakan game, film, acara TV, dan lainnya.

Kementerian Pembangunan Ekonomi Rusia berencana untuk mencabut larangan yang diatur dalam undang-undang yang hak kekayaan intelektual.

"Ini akan meringankan dampak pada pasar dari pemutusan rantai pasokan, serta kekurangan barang dan jasa yang muncul karena sanksi baru dari negara-negara Barat," ujar kementerian Rusia, dikutip dari IGN, Senin (14/3/2022).

Pemerintah Rusia juga telah mengumumkan bahwa perusahaan tak lagi memiliki kewajiban untuk membayar pemegang paten terkait kekayaan intelektual dari negara manapun yang memberikan sanksi ke mereka. Artinya, pemerintah sudah melegalkan pembajakan di negara Vladimir Putin itu.

Baca Juga: Warga Negara Rusia: Kami Malu Jadi Orang Rusia

Media lokal Rusia juga melaporkan kalau undang-undang baru ini memungkinkan perusahaan Rusia untuk menggunakan inovasi dari negara-negara musuh tanpa perlu membayar mereka.

Untuk film dari Hollywood misalnya, masyarakat Rusia bakal bebas membajak karya tersebut. Bahkan politisi Rusia Dmitry Ionin menyarankan ke pemerintah untuk membuka blokir torrent RuTracker agar masyarakat bisa menikmati film Hollywood bajakan.

"Karena banyak studio Barat menolak untuk merilis film baru di Rusia, anggota parlemen percaya bahwa berkat Torrent, pengguna masih dapat menonton film Hollywood," kata media lokal Rusia, Gazetta.

Usulan itu muncul beberapa hari usai Twitch memblokir pembayaran ke streamer Rusia. Aplikasi streaming ini juga merilis aturan baru untuk menghentikan penyebaran misinformasi, seperti memblokir rekaman video game yang dianggap sebagai rekaman perang di dunia nyata.

Perusahaan game seperti Microsoft dan Sony juga sudah menangguhkan seluruh penjualannya di Rusia.

Baca Juga: Mundur dari Bisnis di Rusia, Brand Otomotif Asing Bisa Dinasionalisasikan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI