Suara.com - Sebuah laporan mengungkapkan kalau beberapa kreator TikTok telah dibayar untuk menyebarkan video pro pemerintah yang mendukung invasi Rusia ke Ukraina.
Informasi ini pertama kali diungkap Vice News, di mana para kreator akan diarahkan menyebarkan video propaganda Presiden Rusia Vladimir Putin.
Mengutip Engadget, Senin (14/3/2022), para kreator TikTok ini akan diarahkan oleh seseorang dari Telegram.
Mereka akan diarahkan terkait konten apa yang mau diunggah hingga tenggat waktunya.
Baca Juga: Tukang Parkir Keren, Sepeda Motor Ditata Begini: Bayar 5 Ribu Enggak Apa-Apa
Syarat lainnya adalah kreator TikTok itu harus memiliki setidaknya 1 juta followers atau pengikut.
Tidak jelas siapa yang ada di balik kampanye propaganda itu. Tapi, operator di Telegram itu mengklaim kalau mereka adalah jurnalis dan bertugas mencari poster untuk konten pro pemerintah Rusia.
Sebenarnya TikTok sudah melarang konten baru dari pengguna di Rusia.
Namun, operator Telegram ini mengetahui cara untuk mengelabuinya dan membantu kreator tetap mengunggah video, bahkan setelah kebijakan larangan TikTok berlaku.
Saat masih dilakukan penyelidikan, tiba-tiba channel Telegram itu ditutup pada 9 Maret lalu.
Baca Juga: Haru Momen 27 Tahun Berpisah, Empat Sahabat Dipertemukan Kembali: Bahagianya
Sebagian besar video juga sudah dihapus, namun tim kampanye dilaporkan meminta kreator untuk tetap mengunggahnya.
Belum jelas berapa banyak kampanye propaganda serupa yang dilakukan hingga saat ini. Tidak ada kejelasan juga apakah kampanye seperti itu efektif dilakukan.
TikTok sendiri belum menanggapi kampanye Kremlin (pemerintah Rusia) ini.
Mereka memberi tahu cara untuk menemukan ancaman dan misinformasi berbahaya soal perang Rusia-Ukraina.
Tidak jelas juga apakah pemerintah Rusia ikut terlibat dalam kampanye propaganda ini.
Sebab mereka lebih memilih memblokir media sosial seperti Facebook dan Instagram.