Suara.com - Perusahaan teknologi augmented reality (AR) asal Indonesia, WIR Group, terus menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan platform Metaverse Indonesia.
Rencananya, WIR Group akan memperkenalkan prototipe Metaverse Indonesia kepada dunia internasional saat perhelatan Presidensi G-20 Indonesia 2022 di Bali.
Executive Chairman dan Co-Founder WIR Group, Daniel Surya mengatakan, Metaverse Indonesia akan dirancang dengan platform didukung teknologi artificial intelligence (AI), virtual reality (VR), dan augmented reality (AR).
“Platform Metaverse Indonesia nantinya juga akan menghadirkan kota-kota besar di Indonesia dengan tata kelola yang digunakan bersifat kredibel dan berdasarkan nilai-nilai dan kearifan budaya bangsa,” ujar Daniel dalam keterangan resminya, dikutip Minggu (13/3/2022).
Baca Juga: Era Pandemi dan Metaverse, Butuh Layanan Internet Prima
Selain didukung pemerintah, WIR Group juga mengajak perusahaan global seperti Meta (Facebook) dan Microsoft untuk pengembangan Metaverse Indonesia ini.
Keduanya akan berperan sebagai pengembang perangkat keras seperti kacamata augmented dan virtual reality.
Sementara di dalam negeri, WIR Group telah menandatangani kerja sama dengan sejumlah entitas dari berbagai sektor untuk ikut bergabung dalam ekosistem Metaverse Indonesia.
Kerja sama ini mencakup dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), lalu sektor pendidikan dengan Trisakti School of Multimedia, serta Museum Boga Indonesia.
Chief Marketing Officer WIR Global, Gupta Sitorus mengatakan, Metaverse adalah semesta kolaboratif menggabungkan interaksi manusia dengan avatar, serta berbagai produk dan layanan antara dunia nyata dengan dunia digital.
Baca Juga: Dorong Transformasi Digital di G20, Pemerintah Harus Rampungkan RUU Pelindungan Data Pribadi
"Melalui dunia teknologi metaverse ini, nantinya apa yang terjadi dalam dunia digital akan menjadi hampir senyata dunia aslinya," kata Gupta.
Menurut Gupta, pembangunan Metaverse Indonesia membutuhkan waktu cukup lama dan dilakukan secara bertahap hingga 2024.
Alasannya, pembangunan metaverse ini memiliki kompleksitas yang tinggi.
Saat ini WIR Group tengah mempersiapkan fase pengembangan platform Metaverse di Jakarta, Bali, dan Ibu Kota Negara (IKN) baru.
Dengan bimbingan dari Kementerian Kominfo serta Kementerian Investasi/BKPM, WIR Group dapat menciptakan inovasi baru yang relevan dan selaras dengan visi dan tujuan negara.
Gupta juga optimistis bahwa sumber daya manusia dalam negeri mampu mengembangkan teknologi metaverse.
Sebab, adanya dukungan dari pemerintah yang dilakukan secara masif akan sangat berpengaruh terhadap pengembang berbagai sektor kehidupan.
"Dunia metaverse ini tidak terbatas, namun untuk menavigasi serta berinteraksi di dunia ini diperlukan cara-cara khusus. Kami turut serta membangun metaverse dengan keahlian kami dalam pengembangan AR terkini yang bisa menjawab kebutuhan metaverse masa depan," jelas Gupta.