Tips Tetap Aman Secara Digital saat Bekerja dengan Freelancer

Dythia Novianty Suara.Com
Minggu, 13 Maret 2022 | 09:57 WIB
Tips Tetap Aman Secara Digital saat Bekerja dengan Freelancer
Ilustrasi Mengetik. (Pixabay/StartupStockPhotos)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bekerja dengan para freelancer (pekerja lepas) telah lama menjadi rutinitas bagi banyak manajerial.

Tetapi menghubungkan orang luar ke alur kerja digital dapat menimbulkan risiko dunia maya tambahan, terutama ketika Anda bekerja dengan seseorang secara langsung tanpa agen perantara.

Simak sejumlah hal yang harus diperhatikan dan rekomendasi dari Kaspersky berikut ini, untuk menghindari celah keamanan dalam ruang lingkup pekerjaan.

Bahaya dalam email masuk

Baca Juga: Bahaya, Peneliti Sebut 43% Bisnis Tidak Melindungi Rangkaian IoT Mereka

Para peneliti secara umum kerap menemukan kerentanan di browser atau paket aplikasi perkantoran.

Setidaknya lebih dari sekali penyerang berhasil menguasai komputer perusahaan dengan memasukkan skrip berbahaya, ke dalam dokumen teks atau dengan menyematkan paket eksploit dalam kode situs web.

Ilustrasi email. [Shutterstock]
Ilustrasi email. [Shutterstock]

Ingatlah bahwa penyerang dapat menunjukkan portofolio yang terlihat seperti pada umumnya (tidak harus dengan karya mereka sendiri) dan mengirim file berbahaya kemudian.

Selalu waspadai file yang diterima sekalipun berasal dari freelancer yang telah bekerja dengan Anda selama bertahun-tahun.

Cara menanggulanginya

Baca Juga: Penjahat Siber Makin Mengejar Akun Game dan Perbankan

Semua karyawan harus waspada terhadap ancaman siber yang relevan, sehingga penting untuk meningkatkan tingkat kesadaran keamanan mereka.

 Hak Akses

Anda harus menghindari dua kesalahan, yakni jangan memberikan hak yang berlebihan kepada freelancer dan jangan lupa untuk mencabut akses setelah pekerjaan selesai.

Seorang freelancer seharusnya hanya memiliki akses ke sumber daya yang diperlukan untuk
proyek saat itu.

Jangan meremehkan informasi yang disimpan bahkan dalam layanan tambahan.

Menurut laporan media, peretasan Twitter 2020 dimulai ketika penyerang mendapatkan akses ke obrolan internal organisasi.

Pencabutan hak akses setelah proyek berakhir juga bukanlah sebuah formalitas. Ini tidak berarti
bahwa setelah menyelesaikan pekerjaan, para freelancer dapat mulai meretas sistem manajemen
proyek Anda.

Keberadaan akun tambahan dengan akses ke data perusahaan bukanlah hal yang baik.

Ilustrasi mengetik (pixabay).
Ilustrasi mengetik (pixabay).

Cara menanggulanginya

Hal paling penting adalah menghapus atau menonaktifkan akun freelancer setelah berakhirnya
hubungan kerja.

Atau paling tidak, ubah email dan kata sandi terkait, ini mungkin diperlukan dalam sistem yang menghapus semua data yang berhubungan dengan akun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI