Facebook Izinkan Warganet Kutuk Vladimir Putin dan Militer Rusia

Jum'at, 11 Maret 2022 | 19:08 WIB
Facebook Izinkan Warganet Kutuk Vladimir Putin dan Militer Rusia
Pengguna Facebook dan Instagram diizinkan mengutuk militer Rusia dan Presiden Vladimir Putin, sebagai bentuk kecaman terhadap invasi ke Ukraina. Foto: Presiden Rusia Vladimir Putin. (AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Meta, perusahaan induk Facebook dan Instagram, mengubah kebijakan terkait ujaran kebencian yang kini bisa dilontarkan penggunanya ke Presiden Rusia, Vladimir Putin, hingga tentara mereka.

Untuk sementara, pengguna Facebook diperbolehkan mengutuk Putin dan tentara Rusia terkait invasi ke Ukraina. Namun perusahaan tidak memperbolehkan konten terkait kekerasan terhadap warga sipil Rusia.

"Mengingat invasi Ukraina yang sedang berlangsung, kami membuat pengecualian sementara bagi mereka yang terkena dampak perang untuk mengekspresikan sentimen kekerasan terhadap invasi tentara (Rusia)," kata juru bicara Meta, dikutip dari BBC, Jumat (11/3/2022).

Awalnya, perubahan kebijakan ini diterbitkan Reuters. Informasi ini mereka dapatkan dari email internal yang dikirimkan Meta.

Baca Juga: Orang Terdekat Vladimir Putin Sebut Rusia akan Menang Perang dan Sanksi dari Negara-negara Barat

Di email itu tertulis bahwa pengguna di negara-negara seperti Rusia, Ukraina, dan Polandia dapat mengecam Presiden Rusia Vladimir Putin serta Presiden Belarusia Alexander Lukashenko.

Meta juga memperbolehkan pengguna menyerukan perlawanan kekerasan terhadap Rusia ketika unggahan itu dengan jelas merujuk pada invasinya ke Ukraina.

Menanggapi hal itu, kedutaan Rusia di Amerika Serikat mengecam tindakan Meta. Mereka juga meminta pemerintah AS untuk menghukum Meta ke pengadilan.

"Kami menuntut pihak berwenang di AS untuk menghentikan kegiatan ekstrimis Meta dan mengambil tindakan untuk membawa mereka ke pengadilan," kata akun Twitter Kedutaan Rusia di AS.

Mereka juga menilai kalau pengguna Facebook dan Instagram tidak memberikan hak kepada Meta untuk menentukan kriteria kebenaran dan mengadu domba satu sama lain.

Baca Juga: Inggris Ajak Negara-negara Barat untuk Lebih Keras ke Presiden Rusia Vladimir Putin

Rusia sendiri telah memblokir Facebook sejak pekan lalu. Pemerintah Rusia mengatakan bahwa Facebook telah melakukan diskriminasi sebanyak 26 kali ke media Rusia sejak Oktober 2020.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI