Suara.com - Suara.com menggelar sejumlah acara menarik dalam rangka hari ulang tahun (HUT) ke-8. Salah satunya adalah workshop bertajuk "Trik Membuat Video yang Menarik Plus Keuntungan Ciamik" pada Jumat (11/3/2022).
Workshop ini menggandeng Sutradara Film Dokumenter dan Video Jurnalis Tanah Air, Lexy Rambadeta. Acara digelar melalui platform video conference Zoom yang bisa diakses khalayak di akun YouTube resmi Suaradotcom.
Dalam workshop ini, Lexy membagikan ilmunya untuk membuat video kreatif yang menarik dan sanggup menghasilkan cuan. Dengan perkembangan teknologi yang pesat, Lexy memberikan tips bagi khalayak yang ingin menjadi content creator.
Tren membuat video pendek memang saat ini tengah digandrungi khalayak. Apalagi, sejumlah platform sudah menyediakan berbagai alat pengeditan video, fitur-fitur, sampai efek untuk mempermudah membuat video pendek.
Baca Juga: LIVE STREAMING: Perayaan HUT 8 Suara dan Launching Clickmov
Selain itu, video pendek yang menarik juga bisa menghasilkan cuan yang cukup menguntungkan. Tak heran kini platform seperti YouTube sampai TikTok bertransformasi menjadi lahan penghasilan yang cukup menjanjikan bagi pembuat video.
Menurut Lexy, perkembangan video saat ini didukung oleh revolusi dua teknologi. Di kesempatan ini, ia ingin membahas mengenai pembuatan video pendek nonfiksi.
"Saya melihat perkembangan dunia video ini karena ada semacam revolusi ya dalam teknologi, ada dua teknologi, yaitu yang pertama teknologi digital dan yang kedua adalah teknologi internet," kata Lexy seperti dikutip Suara.com, Jumat (11/3/2022).
"Kali ini kita bicara mengenai video nonfiksi. Artinya, video nonfiksi adalah nyata bukan rekaan," lanjutnya.
Lexy menjelaskan ada banyak aspek yang harus diperhatikan bagi pembuat video. Salah satu aspek paling penting yang jarang dibicarakan adalah mengenai hak cipta. Jika ingin menghasilkan cuan, maka pembuat video wajib mengamankan hak cipta.
Baca Juga: Harapan untuk Suara.com di HUT ke-8
"Dalam membuat video itu, yang paling penting bagi saya adalah pastikan menguasai hak cipta. Ini jarang sekali dibicarakan. Karena saat kita memastikan hak cipta itu dipegang oleh kita, maka semua rekaman atau material yang kita produksi itu selamanya, selama kita hidup, dan setelah beberapa tahun kita meninggal masih bisa menghasilkan penghasilan," jelas Lexy.
"Itu ada dalam bentuk macem-macem. Jadi ada semacam royalti. Artinya, teman-teman saat membuat video pastikan menguasai hak cipta. Saya kira ini hal yang jarang dibicarakan ya di Indonesia," ungkapnya.
Selanjutnya, Lexy membahas alat paling penting untuk membuat video menarik. Ia rupanya tidak berniat membahas jenis ataupun kualitas kamer, karena hal itu informasi mengenai hal tersebut sudah mudah diakses.
Sebaliknya, Lexy memberikan informasi yang sering tidak dipikirkan khalayak, yakni mengenai penyimpanan. Ia menjelaskan setiap pembuat video wajib memiliki storage seperti hardisk khusus menyimpan hasil rekaman, dan tidak dicampur dokumen lain.
"Informasi yang belum banyak orang tahu, bagi saya adalah teman-teman ketika mau memproduksi video, yang harus dipikirkan adalah mempunyai storage seperti hardisk khusus. Jadi storage ini memang didedikasikan untuk produksi video, tidak dipakai menyimpan dokumen lain yang bercampur-campur," ujarnya.
Aspek selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah memerhatikan soal audio dalam pembuatan video. Lexy berpesan setiap pembuat video harus bisa menghasilkan audio berkualitas, dengan mempelajari jenis-jenis mikrofon.
"Kita mendapatkan audio yang berkualitas. Untuk mendapatkan audio berkulaitas kita perlu mempelajarinya, bagaimana kita bisa mengenal jenis-jenis mikdrofon, bagaimana mikrofon itu bisa menangkap gelombang suara dari mulut di ruangan yang bergema atau di studio. Itu berbeda-beda jenis mikrofon," jelasnya.
Terakhir, Lexy membahas mengenai konten yang paling menarik publik. Ia menjelaskan struktur penceritaan konten yang disukai publik selalu sama, yakni dengan alur maju. Sedangkan untuk konten, ia mengungkan publik cenderung menyukai cerita yang berhubungan dengan penderitaan.
"Ketertarikan umum, kita membuat kontennya sama seperti struktur cerita, yaitu ada awal pembukaan, kemudian ada tengah-tengah, kemudian ada ending. Jadi strukturnya memang seperti itu. Jadi itu jika kita ingin membuat video bagus yang menarik bagi orang umum," ucap Lexy.
"Konten yang menarik bagi audien umum adalah ingin melihat cerita yang berhubungan dengan penderitaan, masalah. Itu audien umum, ini saya bicara mengenai audien umum," tandasnya.