Suara.com - Perusahaan teknologi Amazon tak lagi menerima pelanggan baru layanan Amazon Web Service (AWS) di Rusia dan Belarusia, imbas dari konfliknya dengan Ukraina.
Kebijakan AWS sebenarnya sudah dimulai sejak akhir pekan lalu. Mereka baru mengumumkannya pada Selasa (8/3/2022).
"Terkait peristiwa saat ini dan ketidakpastian serta kurangnya kredit yang tersedia di Rusia sekarang, kami tidak lagi menerima pelanggan AWS baru di Rusia,” kata juru bicara Amazon, dikutip dari Engadget, Kamis (10/3/2022).
Dihentikannya pendaftaran pelanggan baru AWS Rusia mungkin tak terlalu berefek besar ke negara tersebut.
Baca Juga: Google, Apple, Amazon, Meta, dan IBM Dipanggil ke Gedung Putih, Ada Apa?
Sebab, Amazon memang tak menjalankan bisnis dengan pemerintah Rusia.
AWS juga tidak memiliki pusat data atau kantor di Rusia. Perusahaan mengatakan bahwa pelanggan terbesarnya adalah perusahaan multinasional dengan tim pengembangan lokal.
Meski begitu, Amazon menambah daftar panjang perusahaan teknologi Amerika Serikat yang menarik diri dari Rusia.
Sebelumnya, Cogent Communications dan Lumen, dua penyedia internet backbone terbesar AS, juga memutuskan cabut di Rusia.
Keputusan itu dinilai bakal mengganggu dan memperlambat konektivitas internet di negara tersebut.
Baca Juga: 3 Wisata Susur Sungai di Pacitan, Ada yang Disebut Mirip Sungai Amazon