Pasien Penerima Cangkok Jantung Babi Pertama di Dunia Wafat

Liberty Jemadu Suara.Com
Kamis, 10 Maret 2022 | 01:46 WIB
Pasien Penerima Cangkok Jantung Babi Pertama di Dunia Wafat
Dr Muhammad Mohiuddin memimpin operasi cangkok jantung babi pada seorang pasien di Amerika Serikat pada 7 Januari 2022 lalu. [AFP/University of Maryland School of Medicine]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Manusia pertama di dunia yang menerima cangkok jantung babi telah meninggal dunia, demikian diwartakan media Amerika Serikat, NPR pada Rabu (9/3/2022).

David Bennett (57) meninggal dunia pada Selasa (8/3/2022), sekitar dua bulan operasi transplantasi jantung babi pada tubuhnya sukses digelar di Rumah Sakit University of Maryland Medical Center (UMMC).

Para dokter belum mengumumkan penyebab kematian Bennett. Meski demikian mereka mengungkapkan bahwa kondisi kesehatan lelaki itu mulai menurut dalam beberapa hari terakhir.

Jantung babi yang dicangkokan ke tubuh Bennett berfungsi "sangat bagus selama beberapa pekan tanpa adanya tanda-tanda penolakan (dari tubuh)", demikian dijelaskan para dokter seperti dilansir dari Reuters.

Baca Juga: Menilik Pandangan Islam Tentang Transplantasi Jantung Babi ke Manusia

Putra Benett, dalam pernyataan resmi keluarga, mengucapkan terima kasih kepada para dokter atas eksperimen yang melibatkan mendiang ayahnya. Ia berharap studi itu bisa membantu upaya untuk menolong para pasien yang membutuhkan donor organ.

"Kami bersyukur untuk setiap momen inovatif, setiap mimpi gila dan malam-malam melelahkan yang berujung pada upaya bersejarah ini," tulis David Bennett Jr dalam pernyataan yang dirilis University of Maryland School of Medicine.

"Kami berharap ini adalah awal dari harapan, bukan akhir," tulis dia.

Bennett Jr mengatakan mendiang ayahnya sudah pasrah sejak awal dan menyadari belum ada jaminan bahwa operasi yang digelar pada 7 Januari lalu itu akan membuatnya kembali pulih.

Usai operasi Bennett kepada media sempat mengatakan bahwa cangkok jantung babi merupakan pilihan terakhirnya

Baca Juga: Ilmuwan BRIN: Rekayasa Genetik Jadi Kunci Cangkok Jantung Babi ke Manusia

"Pilihan saya adalah mati atau melakukan transplantasi ini. Saya ingin hidup. Saya sadar pilihan ini tidak memberi kepastian, tetapi ini adalah satu-satunya pilihan," ujar Bennett.

Bennett pertama kali dirawat di UMMC pada Oktober 2021. Ia mengalami masalah jantung yang parah, sehingga ketika itu hanya bisa bertahan hidup dengan bantuan mesin pintas jantung paru.

Para dokter mengatakan kondisi Bennett tidak bisa menjalani prosedur cangkok jantung konvensional. Ia kemudian setuju untuk menjadi sukarelawan dalam operasi cangkok jantung babi - yang dikenal dengan nama xenotransplantasi - di bawah pengawasan Dr Muhammad Mohiuddin dari University of Maryland School of Medicine.

Adapun jantung babi yang dicangkokkan pada tubuh Bennett lebih dahulu menjalani proses rekayasa genetika. Dalam proses itu para ilmuwan menghapus beberapa gen yang bisa memicu reaksi penolakkan dari sistem imun tubuh manusia. Selain itu beberapa gen manusia juga ditambahkan pada jantung babi tersebut.

Usai operasi para dokter mengatakan bahwa jantung babi tersebut berfungsi normal dalam tubuh Bennett. Meski demikian proses pemulihan memang dinilai lamban.

Pada Februari lalu UMMC merilis sebuah video yang menunjukkan Bennett sedang menyaksikan tayangan pertandingan sepak bola Amerika, Super Bowl dari tempat tidur rumah sakitnya, sembari berlatih dengan pakar fisioterapi.

"Kami terpukul atas wafatnya Tuan Bennett. Ia adalah pasien yang berani dan mulia, yang terus berjuang hingga akhir," kata Dr Bartley Griffith, dokter yang melakukan operasi terhadap mendiang Bennett.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI