Suara.com - Para ilmuwan menemukan 20 kerangka yang menjadi korban ritual pengorbanan di dekat sebuah mumi di Peru.
Mumi yang berjenis kelamin lelaki itu ditemukan pada 2021 di sebuah makam bawah tanah di kota kuno Cajamarquilla.
Lelaki tersebut berbaring dalam posisi seperti janin dan memiliki tingkat pelestarian yang luar biasa.
Para arkeolog percaya bahwa mumi itu berusia antara 18 dan 22 tahun ketika meninggal.
Baca Juga: Ilmuwan Ungkap Misteri Mumi Putri Duyung Berwajah Manusia Berusia 300 Tahun
Tapi penelitian baru menemukan, lelaki tersebut berusia sekitar 35 tahun pada saat mumifikasi. Para ilmuwan menamai mumi itu sebagai "Chabelo".
Sementara itu, jenazah yang baru ditemukan termasuk kerangka delapan anak yang dibungkus dalam bundel serta 12 kerangka orang dewasa.
Beberapa anak memiliki jejak bukti kekerasan, seperti patah tulang dan ada kemungkinan beberapa anak dikorbankan sebagai bagian dari ritual pemakaman.
"Kita tahu bahwa masyarakat Andes memiliki serangkaian praktik pemakaman, ritual, dan mereka melihat dunia dengan cara yang berbeda dari kita. Konsep kematian sangat penting bagi mereka," kata Pieter Van Dalen Luna, profesor arkeologi di National University of San Marcos, dikutip dari Live Science, Senin (7/3/2022).
Tim ilmuwan berencana menganalisis DNA dan penanggalan radiokarbon baru pada sisa-sisa kerangka tersebut untuk mempelajari lebih lanjut.
Baca Juga: Ilmuwan Temukan Kasus Pertama Penularan Covid-19 dari Rusa ke Manusia
Pada saat mumi lelaki itu masih hidup, Kota Cajamarquilla sendiri memiliki empat piramida berusia sekitar 1.000 tahun yang lalu.
Itu adalah tempat penting untuk perdagangan antara orang-orang yang tinggal di daerah pesisir dan pegunungan Peru. Namun, hanya sekitar 1 persen dari situs yang telah digali.
Para arkeolog tidak menemukan jejak sistem penulisan yang berasal dari periode tersebut di Peru, sehingga para ahli memiliki keterbatasan dalam memahami peninggalan arkeologis tersebut.