Pengembangan Vaksin Merah Putih Tonggak Sejarah Riset dan Inovasi Indonesia

Liberty Jemadu Suara.Com
Jum'at, 04 Maret 2022 | 22:50 WIB
Pengembangan Vaksin Merah Putih Tonggak Sejarah Riset dan Inovasi Indonesia
Rektor Unair Prof. M. Masih menyerahkan seed Vaksin Merah Putih kepada Dirut PT. Biotis Pharmaceuticals Indonesia FX Sudirman didampingi Menkes Budi Gunadi Sadikin dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dalam Sidang Terbuka Dies Natalis Unair ke-67, Selasa (9/11/2021). [Antara/Humas Unair]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan riset dan pengembangan vaksin Merah Putih untuk COVID-19 menjadi tonggak sejarah dunia riset dan inovasi Indonesia dalam penanganan pandemi COVID-19 yang sudah berjalan dua tahun di Tanah Air.

"Pandemi ini memberi periset kita kesempatan untuk bisa masuk ke pengembangan vaksin yang selama ini belum pernah dilakukan," kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko, Jumat (4/3/2022).

Ia menuturkan pengembangan vaksin dari nol belum pernah dilakukan di Indonesia sebelum pandemi COVID-19.

Pada saat pandemi COVID-19 melanda Tanah Air, Pemerintah Indonesia berupaya mengalokasikan sumber daya dan mendukung riset untuk mampu menciptakan vaksin sendiri yang risetnya dimulai dari nol, yakni bibit vaksin dibuat oleh periset Indonesia.

Baca Juga: Pengalihan Tahap II, 807 Periset dari 15 Kementerian dan Lembaga Dipindahkan ke BRIN

Hal itu dilakukan untuk mendorong kemandirian bangsa dalam memenuhi kebutuhan vaksin COVID-19 bagi seluruh masyarakat Indonesia. Hingga saat ini, vaksin COVID-19 masih didatangkan dari luar negeri.

Progres paling cepat untuk pengembangan vaksin Merah Putih adalah yang dikembangkan Universitas Airlangga dengan platform inactivated virus atau berbasis virus yang dilemahkan atau dimatikan. Saat ini sedang dalam proses uji klinis tahap 1.

Selain Universitas Airlangga, ada enam tim lain turut mengembangkan vaksin Merah Putih, dan semua tergabung dalam konsorsium nasional untuk pengembangan vaksin Merah Putih.

Para tim di dalam konsorsium nasional untuk pengembangan vaksin Merah Putih tersebut adalah Universitas Airlangga, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Universitas Padjadjaran, eks-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.

Tiap tim mengembangkan vaksin Merah Putih dengan metode yang berbeda, mulai dari vaksin yang berbasis inaktivasi virus hingga rekombinan protein. [Antara]

Baca Juga: BRIN via Eijkman Jajaki Kolaborasi Riset Sel Punca dengan RSCM

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI