Penjahat Siber Makin Mengejar Akun Game dan Perbankan

Dythia Novianty Suara.Com
Rabu, 02 Maret 2022 | 15:20 WIB
Penjahat Siber Makin Mengejar Akun Game dan Perbankan
Ilustrasi main game. [Josephredfield/Pixabay]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Analisis tahunan Kaspersky tentang ancaman seluler menunjukkan tren yang cukup baik.

Statistik lokal di Indonesia setidaknya sebanyak 556,606 malware terdeteksi di negara ini selama periode 2021.

Malware menyumbang paling banyak yaitu 375,547 deteksi, diikuti oleh Adware (163,809) dan Riskware (17,250).

Selain itu, jumlah serangan yang menggunakan Trojan perbankan nampak menjaga momentumnya.

Baca Juga: Kaspersky Gagalkan Hampir 43 Juta Ancaman Online Pengguna di Indonesia pada 2021

Setidaknya, terdapat 2,36 juta serangan pada 2021, hanya 600 ribu lebih sedikit dari pada 2020.

Penyerang juga secara aktif meningkatkan Trojan perbankan, dengan lebih dari 95.000 versi baru terdeteksi oleh Kaspersky tahun lalu.

Ilustrasi serangan virus Trojan. [Shutterstock]
Ilustrasi serangan virus Trojan. [Shutterstock]

Pada 2021 para pelaku kejahatan siber juga melebarkan aksinya dengan mengejar kredensial game seluler.

Ini sering dijual kemudian di darknet atau digunakan untuk mencuri barang dalam game dari pengguna.

Trojan seluler pertama dari jenis Gamethief mencuri kredensial dari PlayerUnknown & Battlegrounds (PUBG) versi seluler.

Baca Juga: Peneliti Temukan Situs Upgrade Windows 11 Palsu, Berisi Malware yang Curi Data Pengguna

“Memang, tahun lalu menunjukkan sedikit penurunan terhadap serangan seluler secara umum, namun, serangan yang kami lihat menjadi semakin lebih kompleks dan sulit dikenali," kata Tatyana Shishkova, peneliti keamanan di Kaspersky dalam keterangan resminya, Rabu (2/3/2022).

Semakin meluasnya aplikasi pembayaran dan mobile banking, tambahnya, ada tendensi lebih tinggi bagi penjahat siber untuk menargetkannya secara lebih aktif.

"Tetap berhati-hati dan skeptis di internet dan juga menghindari mengunduh aplikasi yang tidak dikenal adalah langkah pertama yang baik, tetapi saya juga sangat menyarankan menggunakan solusi perlindungan yang andal," pungkas Tatyana.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI