Suara.com - TikTok mengumumkan peluncuran "Pusat Literasi Digital" yang tersedia di dalam aplikasi (in-app).
Peluncuran Pusat Literasi Digital terbaru ini sejalan dengan komitmen TikTok dalam menciptakan lingkungan digital yang aman bagi para pengguna.
Bersamaan dengan peluncuran Pusat Literasi Digital ini, TikTok berkolaborasi dengan Yayasan Semai Jiwa Amini atau yang dikenal dengan SEJIWA Foundation.
Pemanfaatan fitur keamanan yang tersedia pada aplikasi untuk melindungi diri mereka dan orang lain secara daring (online), selagi menikmati pengalaman di dunia maya.
Baca Juga: Viral Hajatan ala Sultan, Penampakan Wadah Berkatnya Bikin Kaget
“TikTok berkomitmen menciptakan ruang digital yang aman guna melindungi para pengguna kami dalam mengekspresikan dirinya secara autentik," ujar Faris Mufid, Public Policy and Government Relations, TikTok Indonesia melalui keterangan resminya, Rabu (2/3/2022).
Faris menambahkan, melalui Pusat Literasi Digital terbaru ini, TikTok telah menyusun pendekatan yang ada agar sesuai dengan kebutuhan dan tantangan yang dialami oleh para pengguna kami di Indonesia.
Misalnya tentang tantangan berbahaya ataupun perundungan siber.
"Kami juga terus berusaha menghadirkan sumber daya kesejahteraan digital untuk para komunitas lokal, demi memastikan bahwa pengguna memiliki bekal informasi yang cukup untuk menghadapi lanskap digital yang terus berkembang," katanya
Pusat Literasi Digital ini berfungsi sebagai portal satu atap yang berisi semua inisiatif edukasi TikTok seputar kesehatan mental, kesehatan siber, keselamatan pengguna, tantangan yang berpotensi berbahaya, dan topik terkait literasi digital lainnya.
Baca Juga: Viral Pemilik Warung Cuci Galon Pakai Sabun, Warganet: Jarang Penjual Begini
Pusat ini juga akan menghadirkan berbagai tips menarik seputar literasi digital mulai dari video, kuis, dan konten edukasi berbasis skenario.
Sumber daya yang disediakan ini dirancang untuk memberdayakan pengguna untuk lebih cerdas dalam menanggapi konten online yang beredar sebelum ikut terlibat.
Selain itu, sumber daya ini juga ingin melengkapi pengguna dengan sarana untuk mengenali serta melaporkan konten yang tidak sesuai apabila mereka menemukan konten sejenis di platform TikTok.