Diminta Pulang ke Indonesia, Ainun Najib Ingin Anaknya Bersekolah di Singapura Seperti Putra Jokowi

Selasa, 01 Maret 2022 | 16:38 WIB
Diminta Pulang ke Indonesia, Ainun Najib Ingin Anaknya Bersekolah di Singapura Seperti Putra Jokowi
Presiden meminta Ainun Najib untuk pulang ke Indonesia. Ia kini berarier di Grab Singapura. (Instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo menanyakan syarat-syarat yang harus dipenuhi talenta digital unggul Indonesia, termasuk pemuda Gresik, Ainun Najib, yang bekerja sebagai Head of Analytic Platform and Regional Business Grab di Singapura, mau pulang ke Tanah Air.

Pertanyaan itu disampaikan Jokowi saat berdiskusi dengan sejumlah talenta digital Indonesia di luar negeri. Selain Ainun, yang juga ditanyai presiden adalah Aulia Nusapati, software engineer di Google Inggris; Director of Engineering Asana Veni Johanna; dan Technology Lead SeaMoney di Singapura, Rangga Garmastewira.

"Mas Ainun Najib, ini saya sudah kenal lama. Saya mau tanya, gimana sih agar Chai, Veni, Rangga, termasuk Ainun juga mau pulang ke Indonesia?" tanya Presiden melalui di acara peresmian Sea Labs Indonesia melalui sambungan konferensi video di Jakarta, Selasa (1/3/2022).

"Kuncinya dua mawon, opportunity dan stability," kata Ainun.

Menurut Ainun, opportunity atau kesempatan dimiliki oleh Indonesia sebagai satu dari pemain besar, bahkan terbesar, di Asia Tenggara.

"Stability ini yang mungkin agak tricky. Ada yang mungkin karena pertimbangan keluarga, pertimbangan karier. Saya pribadi pertimbangan pendidikan anak-anak. Saya tidak mau kalah dengan putra-putra panjenengan yang pendidikan di Singapura juga," kata Ainun, menyinggung dua putera Jokowi yang pernah bersekolah di Singapura.

Mendengar itu, Presiden Jokowi pun tersenyum.

Sebelum bekerja di Grab, Ainun pernah bergabung di IBM Singapura. Dia juga salah satu inisiator gerakan sukarela KawanPemilu yang memantau hasil Pemilu Serentak 2019 serta Kawal COVID-19. Ainun juga turut memantau dan mengadvokasi terkait isu COVID-19 di Indonesia.

"Jadi stability itu yang masih belum diperbaiki di Indonesia. Sementara kami, diaspora, punya peran meski jauh. Ada tiga perannya, pertama inspirasi dan refleksi; jadi menjadi benchmark buat teman-teman di Indonesia, terutama yang lebih muda," ungkap Ainun.

Baca Juga: Jokowi Resmikan Sea Labs Indonesia, Buka Peluang Kerja 1.000 Talenta Digital

Fungsi kedua adalah advokasi, dengan memberikan saran dari jauh untuk teman-teman yang ada di Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI