Suara.com - We Are Social baru saja menerbitkan laporan bertajuk Digital 2022 Indonesia yang memperlihatkan perilaku masyarakat dalam beraktivitas di internet.
Untuk kategori privasi dan keamanan online, 60,3 persen responden Indonesia menyatakan prihatin terkait mana informasi hoaks vs mana informasi yang benar muncul di internet.
Kemudian 36,4 persen orang Indonesia mengaku, khawatir bagaimana perusahaan penyedia layanan digital menggunakan data pribadi mereka di internet.
Masih terkait data pribadi, tercatat pula 36,3 persen orang Indonesia menolak permintaan cookie di situs-situs yang mereka jumpai di internet.
Baca Juga: Video Game Arma 3 Disebar Jadi Konten Hoaks Konflik Rusia - Ukraina
Kemudian untuk kenyamanan browsing, 41,7 persen orang Indonesia menggunakan tools untuk memblokir iklan yang ada di internet.
Lalu, 40,8 persen lainnya menggunakan virtual private network (VPN) untuk mengakses situs tertentu.
Hal ini sesuai dengan riset yang dikeluarkan Google beberapa hari lalu.
Orang Indonesia memang kerap khawatir soal data pribadi hingga berita bohong (hoaks) yang tersebar di internet.
Berdasarkan laporan Year in Search 2021: Look back to move your business forward yang dihimpun dari Google Trends periode Agustus 2020 - Agustus 2021, penelusuran kata kunci “kebocoran data” di Google Search naik 33 persen. Sementara penelusuran kata “berita bohong” naik 52 persen.
Baca Juga: Video Chemtrail Pemicu Omicricon Adalah Hoaks, BMKG: Itu Contrail