Kawah Terbesar di Bumi Ditemukan, Berusia 100 Ribu Tahun

Selasa, 01 Maret 2022 | 10:44 WIB
Kawah Terbesar di Bumi Ditemukan, Berusia 100 Ribu Tahun
Kawah terbesar di Bumi berbentuk Bulan Sabit ditemukan di Xiuyan, Liaoning, China. [NASA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para ilmuwan menemukan sebuah kawah terbesar di Bumi berbentuk Bulan sabit di Timur Laut China yang terbentuk dalam 100.000 tahun terakhir.

Sebelum 2020, satu-satunya kawah tumbukan lain yang pernah ditemukan adalah kawah di daerah Xiuyan, Liaoning, China.

Kemudian pada Juli 2021, para ilmuwan mengonfirmasi bahwa struktur geologis di pegunungan Lesser Xing'an, telah terbentuk akibat batu luar angkasa yang menabrak Bumi.

Kawah yang baru ditemukan tersebut diberi nama Yilan dan berukuran sekitar 1,8 km.

Baca Juga: Ilmuwan Temukan Bukti Operasi Telinga Paling Tua, Berumur 5.300 Tahun

Berdasarkan penanggalan radiokarbon dari arang dan sedimen danau organik di situs tersebut, kemungkinan ini terbentuk sekitar 46.000 hingga 53.000 tahun yang lalu.

Dilansir dari Live Science, Selasa (1/3/2022), para ahli mengumpulkan sampel sedimen ini dengan mengekstraksi inti bor dari pusat kawah.

Kawah terbesar di Bumi berbentuk Bulan Sabit ditemukan di Xiuyan, Liaoning, China. [NASA/Livescience]
Kawah terbesar di Bumi berbentuk Bulan Sabit ditemukan di Xiuyan, Liaoning, China. [NASA/Livescience]

Di bawah lebih dari 100 meter danau berlapis dan sedimen rawa, terdapat lempengan granit breksi setebal hampir 320 meter.

Tim juga menemukan bahwa batuan ini memiliki bekas hantaman meteorit.

Pecahan batu menunjukkan tanda-tanda meleleh dan mengkristal selama tumbukan karena granit dengan cepat dapat memanas dan mendingin.

Baca Juga: Ilmuwan Temukan Saudara Dinosaurus Berwajah Buaya, Berusia 125 Juta Tahun

Para ilmuwan pun menemukan pecahan kaca berbentuk tetesan air mata dan potongan kaca lain, yang dilubangi dengan lubang kecil akibat gelembung gas.

Kedua fitur tersebut menunjukkan dampak intensitas tinggi terjadi di sana.

Global Times melaporkan bahwa sebagian dari tepi selatan kawah Yilan hilang, sehingga struktur geologis terlihat berbentuk seperti Bulan sabit dari atas.

"Kawah tumbukan berbentuk Bulan sabit seperti itu relatif jarang ditemukan di Bumi," kata Chen Ming, salah satu penulis penelitian dan ilmuwan dari Institut Geokimia Guangzhou.

Pada Oktober 2021, satelit Landsat-8 menangkap potret mencolok dari tepi utara kawah.

Para ilmuwan sekarang sedang menyelidiki bagaimana serta kapan tepi selatan kawah menghilang.

Ilustrasi meteorit. (Shutterstock)
Ilustrasi meteorit. (Shutterstock)

Rekor kawah tumbukan terbesar di Bumi sebelumnya dipegang oleh Kawah Meteor di Arizona, yang berusia kurang dari 100.000 tahun dengan diameter 1,2 km.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI