Nvidia Akui Kena Serangan Siber

Liberty Jemadu Suara.Com
Senin, 28 Februari 2022 | 18:56 WIB
Nvidia Akui Kena Serangan Siber
Logo Nvidia. [dok. Nvidia]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nvidia mengkonfirmasi bahwa perusahaannya terkena serangan siber. Produsen chip grafis ini masih menyelidiki insiden tersebut, meski beberapa laporan menyebut bahwa perusahaan Amerika Serikat itu jadi korban serangan ransomware.

"Kami tengah menyelidiki insiden itu. Kegiatan bisnis dan komersial kami masih berlanjut tanpa gangguan," kata juru bicara Nvidia, Hector Marinez, dikutip dari The Verge, Senin (28/2/2022).

Ia juga mengatakan masih mengevaluasi dampak dari serangan tersebut. Namun perusahaan belum dapat memberikan informasi tambahan hingga saat ini.

Sebelumnya Nvidia dilaporkan mendapatkan serangan siber yang menyerang sistem internal perusahaan selama dua hari terakhir. Tapi belum diketahui apakah ada data yang dihapus atau dicuri selama insiden tersebut.

Baca Juga: PBB: Peningkatan Operasi Militer Rusia di Ukraina Mengarah ke Pelanggaran HAM

Lalu pada Sabtu kemarin, perusahaan intelijen dark web DarkTracer mengunggah tweet bahwa serangan siber di Nvidia dilakukan oleh sindikat ransomware bernama Lapsus$. Diketahui pula kalau mereka pernah terlibat dalam serangan siber ke stasiun TV terbesar di Portugal.

DarkTracer menyebut kalau kelompok Lapsus$ ini membocorkan data yang diklaim hash password karyawan Nvidia. Data lain seperti source code dan informasi terkait GPU RTX juga mereka dapatkan.

Kemudian dilaporkan kalau Lapsus$ ini masih memiliki beberapa data yang dicuri dari Nvidia untuk segera dibocorkan ke publik.

Awalnya informasi menyebut kalau serangan siber ke Nvidia kemungkinan berkaitan dengan Invasi Rusia terhadap Ukraina. Namun sejauh ini tidak ada bukti bahwa keduanya saling terkait.

Apabila Nvidia ataupun perusahaan Amerika Serikat lain menjadi target serangan siber dari Rusia, kemungkinan negara Paman Sam itu bakal memberi serangan balasan.

Baca Juga: Perang Siber Melawan Rusia, Ukraina Bentuk Tentara Siber Sukarelawan

"Jika Rusia menargetkan serangan siber ke perusahaan kami, infrastruktur penting kami, kami siap untuk membalasnya," ujar Presiden AS Joe Biden.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI