Facebook Blokir Media Pemerintah Rusia dari Iklan di Platform

Dythia Novianty Suara.Com
Minggu, 27 Februari 2022 | 07:56 WIB
Facebook Blokir Media Pemerintah Rusia dari Iklan di Platform
Ilustrasi Facebook. [Kirill Kurdavtsev/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Facebook memblokir media Rusia yang dikelola pemerintah untuk mengiklankan dan memonetisasi konten, di platform tersebut di tengah konflik yang sedang berlangsung di Ukraina.

“Kami sekarang melarang media pemerintah Rusia menjalankan iklan atau memonetisasi di platform kami di mana pun di dunia,” Nathaniel Gleicher, kepala kebijakan keamanan Facebook mengumumkan di Twitter.

“Perubahan ini sudah mulai diluncurkan dan akan berlanjut hingga akhir pekan,” tambahnya dilansir laman The Verge, Minggu (27/2/20220.

Dia juga mencatat bahwa Facebook akan terus menambahkan label ke “media pemerintah Rusia tambahan”.

Baca Juga: Sanski Invasi Ukraina, Rusia Dipaksa Hentikan Peluncuran Rokey Soyuz dari Amerika Selatan

Sebuah inisiatif yang dimulai platform untuk semua outlet media yang dikendalikan negara pada 2020.

Facebook telah mendirikan Pusat Operasi Khusus untuk membantu jaringan memantau dan menanggapi konflik yang berkembang.

Cuitan Facebook blokir media Rusia. [Twitter]
Cuitan Facebook blokir media Rusia. [Twitter]

Facebook juga meluncurkan "alat satu klik" di Ukraina yang memungkinkan pengguna mengunci profil mereka, mencegah siapa pun kecuali teman melihat posting, foto, dan Cerita mereka.

Facebook meluncurkan fitur yang sama selama krisis di Afghanistan Agustus lalu.

Rusia telah memblokir sebagian akses ke Facebook di negara itu, dengan pemerintah Rusia mengklaim platform tersebut “membatasi” empat akun yang terkait dengan outlet media Rusia.

Baca Juga: Presiden Ukraina Jadi Target Nomor Satu Rusia, Janji Bertahan di Kiev

Regulator teknologi dan komunikasi negara itu memerintahkan jejaring sosial, untuk menghentikan pengecekan fakta dan pelabelan konten dari media milik negara, tetapi Facebook menolak untuk mematuhinya.

“Kami memantau dengan cermat situasi di Ukraina dan akan terus membagikan langkah-langkah yang kami ambil untuk melindungi orang-orang di platform kami,” tambah Gleicher.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI