Misi itu hampir pasti akan tertunda karena pengumuman Rusia pada Sabtu kemarin.
Thierry Breton, Komisaris Luar Angkasa Eropa, mengatakan keputusan Rusia untuk menghentikan peluncuran Soyuz dengan Eropa tidak akan mengganggu layanan apa pun bagi pengguna satelit Galileo atau program satelit observasi Copernicus Earth milik Uni Eropa.
"Saya menegaskan bahwa keputusan ini tidak memiliki konsekuensi terhadap kelangsungan dan kualitas layanan Galileo dan Copernicus," kata Breton dalam pernyataannya.
Breton menambahkan bahwa UE dan negara-negara anggotanya "siap bertindak tegas" untuk "melindungi infrastruktur penting ini jika terjadi agresi.
Selain itu, Ariane 6 dan Vega C untuk memastikan otonomi strategis Eropa di bidang peluncur, akan diteruskan.
Roket Ariane 6 adalah penerus Ariane 5 di Eropa dan diperkirakan akan melakukan penerbangan pertamanya pada 2022.
![Cuitan soal penghentian peluncuran roket Soyuz. [Twitter]](https://media.suara.com/pictures/original/2022/02/27/27764-cuitan-soal-penghentian-peluncuran-roket-soyuz.jpg)
Roket Vega C adalah lanjutan dari roket Vega Eropa yang dirancang untuk mencapai lebih banyak orbit dan membawa muatan yang lebih beragam untuk biaya yang sama.
Badan Antariksa Eropa dan Arianespace bekerja untuk mengembangkan roket Ariane 6 dan Vega-C.
Baca Juga: Prediksi The Simpsons Akurat, Rusia Lakukan Invasi Terhadap Ukraina