Keseluruhan koleksi ini dikembangkan dengan memiliki tingkat keluaran suara yang sangat rendah sehingga tak mengganggu pengguna saat pengoperasian unit.
“Sematan teknologi Streamer ini melengkapi keberadaan filter HEPA elektrostatis yang menjadi kelengkapan standar Air Purifier Daikin,” ujar Yuli Francisco, National Sales Manager PT Daikin Airconditioning Indonesia.
Terletak didalam unit air purifiernya, lebih lanjut ia menyatakan, Streamer memiliki tiga kerja utama yang dirangkum dalam tajuk triple C.
Pertama, yaitu Clash yang mencakup kerja menguraikan berbagai partikel berbahaya yang terkumpul pada filter HEPA dengan oksidasi.
Kerja kedua, yaitu Cycle merujuk pada kemampuannya menguraikan berbagai bau tak sedap yang menempel pada filter Deodorization.
![Teknologi streamer diklaim matikan virus corona Omicron. [Daikin]](https://media.suara.com/pictures/original/2022/02/24/56904-teknologi-streamer-daikin.jpg)
Dengan kemampuannya ini, Streamer berperan menjaga kapasitas filter penghilang bau agar tetap optimal dalam kinerjanya menyerap bau dari ruangan.
Kerja ketiga yaitu Clean, merepresentasikan kemampuan Streamer dalam mengeliminasi berbagai jamur, bakteri dan bahkan virus yang menempel pada rangkaian filter yang terdapat dalam air purifier.
Kerja pembersihan inilah yang kemudian juga dapat dikatakan memperpanjang usia pakai filter dalam air purifier Daikin.
Bila filter deodorization tak perlu lagi melakukan penggantian, filter HEPA elektrostatis penggunaannya dalam sebuah uji rata-rata di Jepang dapat mencapai sepuluh tahun.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Aplikasi Perekam Layar Terbaik 2022 untuk Content Creator Pemula
“Selain kerja pembersihan, Streamer pada air purifier Daikin membuat biaya yang dikeluarkan penggunanya untuk penggantian filter menjadi cenderung lebih rendah berkat usia pakainya yang lama,” ujar Yuli lagi.