BRIN Bangun Infrastruktur Riset untuk Tarik Minat Peneliti Dunia

Liberty Jemadu
BRIN Bangun Infrastruktur Riset untuk Tarik Minat Peneliti Dunia
Laboratorium Genomik BRIN di Cibinong, Jawa Barat ditargetkan beroperasi pada Januari 2022. [Antara]

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan pihaknya ingin menarik minat para peneliti dunia untuk melakukan studi di Indonesia.

Suara.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) meningkatkan dan membangun infrastruktur riset dengan peralatan canggih dan terkini untuk menarik minat diaspora dan talenta global termasuk periset luar negeri untuk melakukan berbagai penelitian di Indonesia.

"Kita sekarang sudah tidak bicara bagaimana menarik diaspora kita lagi, kita sudah step-nya lebih jauh lagi di mana menarik talenta tidak peduli warga negaranya apa, mau WNI atau WNA kita tidak peduli, yang penting risetnya di sini (di Indonesia)," kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dalam acara peresmian gedung Laboratorium Terpadu Riset Oseanografi atau Laterio di Jakarta, Selasa (22/2/2022).

Upaya tersebut dilakukan untuk meningkatkan daya saing Indonesia dari segi sains, inovasi dan riset, termasuk di bidang kemaritiman sehingga dapat menciptakan lebih banyak hasil riset kelautan yang bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan dan kepentingan masyarakat Indonesia.

Selain menghasilkan lebih banyak keluaran riset yang bermanfaat bagi Indonesia, pelaksanaan kegiatan riset dan transfer pengetahuan terkini dalam kolaborasi dengan pihak atau peneliti luar di Indonesia juga dapat meningkatkan kapabilitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia.

Baca Juga: Berantas Kota Kumuh! BRIN Kembangkan Peta Berbasis Citra Satelit

Infrastruktur strategis tersebut antara lain Laboratorium Terpadu Riset Oseanografi (LATERIO), kapal riset penjelajah samudra, Laboratorium Genomik yang menyediakan peralatan riset mutakhir untuk bioteknologi dan rekayasa molekuler bagi publik, serta laboratorium bioproduk terintegrasi pertama atau Integrated Laboratory of Bioproduct (iLab) di Indonesia.

Handoko menuturkan semua infrastruktur strategis yang dibangun dan dikelola BRIN bersifat terbuka dan bisa digunakan semua pihak termasuk periset dan akademisi dari dalam dan luar negeri serta pelaku usaha.

"Ini harus menjadi fasilitas yang global dan kita sudah siapkan skemanya," ujar Handoko.

BRIN mengajak peneliti dalam dan luar negeri serta pelaku usaha berkolaborasi dan memanfaatkan infrastruktur riset strategis yang disiapkan BRIN untuk melakukan berbagai riset di Indonesia, salah satunya untuk mengeksplorasi dan meningkatkan pemanfaatan potensi kekayaan laut Indonesia. [Antara]

Baca Juga: Prabowo Bentuk Kemendiktisaintek, Nasib BRIN Menggantung