BRIN Resmikan Laboratorium Oseanografi Laterio di Ancol

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 22 Februari 2022 | 22:42 WIB
BRIN Resmikan Laboratorium Oseanografi Laterio di Ancol
Gedung Laterio, yang merupakan laboratorium oseanografi milik BRIN, di Ancol, Jakarta. Diresmikan pada Selasa (22/2/2022). [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) meresmikan Laboratorium Terpadu Riset Oseanografi (Laterio) di Kawasan Ancol, Jakarta, sebagai infrastruktur strategis untuk meningkatkan riset kelautan modern dan penemuan potensi keanekaragaman hayati (kehati) laut di Indonesia.

"Sebagai open laboratory untuk mendukung riset kolaboratif di Indonesia dan regional, fasilitas BRIN ini terbuka bagi para periset, akademisi dan mahasiswa di seluruh Indonesia," kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dalam acara peresmian gedung Laterio di Jakarta, Selasa.

Laterio dilengkapi dengan peralatan terkini dan canggih untuk mendukung berbagai penemuan keragaman hayati laut Indonesia termasuk mikroskop digital otomatis, mikroskop stereo trinokular, mikroskop fase kontras (compound microscope with phase contrast), mikroskop fluoresensi, dan sistem pencitraan fluoresensi.

Gedung Laterio juga mempunyai fasilitas Laboratorium Instrumentasi Terpadu dan empat belas laboratorium preparasi untuk mendukung berbagai disiplin dalam ilmu kelautan.

Baca Juga: BRIN Sediakan Dana Rp 300 Juta per Tahun Bagi Startup Berbasis Riset

Gedung Laterio yang terdiri atas delapan lantai dibangun menggunakan Hibah Luar Negeri program Coral Reef Rehabilitation and Management Program - Coral Triangle Initiative (Coremap-CTI) yang didanai oleh Bank Dunia, dengan investasi sebesar Rp 73 miliar untuk gedung dan Rp 49,5 miliar untuk mendukung sistem dan instrumentasi laboratorium serta interior kantor.

Semua fasilitas di Laterio bersifat terbuka dan dapat dimanfaatkan oleh semua pihak termasuk para peneliti maupun akademisi dari dalam dan luar negeri yang ingin berkolaborasi dengan peneliti di Indonesia.

Pihak yang berminat memanfaatkan fasilitas di Laterio, katanya, dapat mengaksesnya melalui platform E-layanan Sains (Elsa) BRIN sebagai sistem penggunaan dan layanan alat dan laboratorium yang dimiliki dan dikelola BRIN.

Peralatan lain yang juga dimiliki Laterio antara lain spektrometri emisi optik plasma induktif (inductively coupled plasma - optical emission spectrometer), alat analisis merkuri (mercury analyzer), spektrometer serapan atom (graphite furnace atomic absorption spectrometer), spektrometer inframerah transformasi fourier (fourier transform infrared spectrometer), spektrometri massa (gas chromatography–mass spectrometry), autoanalyzer dan microbalance.

Di Laterio juga terdapat berbagai instrumentasi laboratorium lain seperti spektrometer raman (raman spectrometer), mikroskop pemindai elektron (scanning electron microscope), alat analisis kandungan organik total (total organic content analyzer), alat analisis ukuran partikel (particle size analyzer), penghitung koloni bakteri (colony counter), spektrofotometer khusus untuk membaca lempeng mikro (microplate spectrophotometer), dan ekstraktor pelarut yang dipercepat, demikian Laksana Tri Handoko. [Antara]

Baca Juga: Uji Klinis Vaksin Merah Putih Merupakan Lompatan Besar

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI