NASA Temukan Planet Seukuran Jupiter dengan Hujan Permata Cair

Selasa, 22 Februari 2022 | 10:26 WIB
NASA Temukan Planet Seukuran Jupiter dengan Hujan Permata Cair
WASP-121b. [Wikipedia]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - NASA menemukan planet ekstrasurya yang memiliki ukuran seperti Jupiter dengan struktur logam dan memiliki hujan permata cair di dalamnya.

Planet ekstrasurya yang disebut WASP-121b itu berada sekitar 900 tahun cahaya dari Bumi.

Suhu di sisi siang hari planet ini bisa mencapai hingga 4.600 derajat Fahrenheit.

Suhunya sangat panas sehingga membuat unsur-unsur logam berat seperti besi dan magnesium, terus-menerus mengalir keluar dari atmosfer dan ke luar angkasa.

Dalam sebuah studi baru, yang diterbitkan dalam jurnal Nature Astronomy pada 21 Februari, para astronom mengamati sisi gelap planet menggunakan Teleskop Hubble.

Baca Juga: NASA Luncurkan DART, Wahana Antariksa yang Punya Misi Cegah Asteroid Menabrak Bumi

Planet ini pertama kali terlihat pada 2015 menggunakan Observatorium Astronomi Afrika Selatan.

Suhu WASP-121b. [Nature]
Suhu WASP-121b. [Nature]

Planet yang berukuran sedikit lebih besar dan lebih berat dari Jupiter ini berada di ambang kehancuran oleh gaya gravitasi bintang induknya, yang dikenal sebagai WASP 121.

Planet ekstrasurya ini mengorbit bintang tersebut setiap 1,3 hari sekali dan terkunci oleh pasang surut.

Di satu sisi planet terus-menerus mengalami siang hari dan sisi lainnya selamanya berada dalam gelap.

"Ini adalah salah satu sistem paling ekstrem yang kami amati," kata Ben Montet, astrofisikawan di University of New South Wales, seperti dikutip dari CNET, Selasa (22/2/2022).

Baca Juga: Roket Astra Gagal di Peluncuran Pertama Bareng NASA

Hubble pertama kali mengungkapkan bahwa WASP-121b mengandung uap air dan menunjukkan planet memiliki stratosfer pada 2017.

Kemudian satu tahun kemudian, Hubble membantu para astronom mempelajari uap air di sisi malam dan menggunakannya untuk menentukan suhu seberapa dingin sisi gelap tersebut.

Data menunjukkan bahwa sisi malam planet ekstrasurya tersebut sekitar 2.200 derajat Fahrenheit.

Selain itu, tim ilmuwan juga menghitung kecepatan angin di planet ini melebihi 11.000 mil per jam.

Dengan informasi tersebut, para ilmuwan memodelkan jenis bahan kimia dan molekul lain yang mungkin terkandung di atmosfer WASP-121b.

Para ahli menemukan bahwa sisi malam kemungkinan mengandung awan yang terbuat dari besi, titanium, dan korondum, mineral yang umumnya ditemukan dalam batu permata ruby dan safir di Bumi.

James Webb Space Telescope. [NASA}
James Webb Space Telescope. [NASA}

Kemudian pada siang hari, awan tersebut akan mengembun dan jatuh menjadi hujan karena suhunya yang tidak bersahabat.

"Pada dasarnya, jika kita bisa bertahan di WASP-121b, maka kita mungkin akan melihat batu ruby dan safir versi cair jatuh dari langit," tambah Montet.

Para ilmuwan berharap dapat mengamati WASP-121b lebih rinci menggunakan Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) yang baru diluncurkan NASA.

JWST akan memindai planet dalam inframerah dan menganalisis kimia atmosfernya, memungkinkan para ilmuwan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana WASP-121b terbentuk.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI