Suara.com - Seorang anak lelaki berusia 14 tahun asal Mumbai, India, ditemukan meninggal akibat bunuh diri. Polisi setempat menduga anak tersebut kecanduan game online.
Mengutip Hindustan Times, Minggu (20/2/2022), polisi mengatakan kalau anak itu kecanduan game Free Fire (FF).
Game battle royale itu sebelumnya telah diblokir oleh pemerintah India, bersama puluhan aplikasi lain dari China.
Menurut laporan dari polisi, anak tersebut sempat menelepon ayahnya yang tengah pergi dengan sang istri pada Minggu malam kemarin, pukul 19.22 waktu setempat.
Baca Juga: Survivor! Buruan Klaim Kode Redeem FF 20 Februari 2022, Ada FF10-1N59-GPA5
Namun si ayah ini tidak mengangkat telepon tersebut. Beberapa menit kemudian ia kembali menelepon si anak, tapi dia tidak menjawab panggilannya.
Orang tua ini kemudian balik ke rumah mereka dan menemukan kamar si anak dalam keadaan terkunci.
Ayahnya lalu memecahkan kaca jendela di atas demi membuka pintu kamarnya.
Saat ia masuk, anak lelaki itu sudah dalam keadaan tewas bunuh diri. Ia melapor ke kepolisian setempat dan mayatnya dibawa ke rumah sakit untuk diautopsi.
"Penyelidikan awal telah mengungkapkan bahwa bocah itu kecanduan game online Free Fire, tapi apa yang sebenarnya memicu dia untuk melakukan hal ekstrem (bunuh diri) masih menjadi misteri," kata Vijay Patil selaku Wakil Komisaris Polisi di sana.
Baca Juga: Cara Mendapatkan Diamonds Gratis di Free Fire Max Februari 2022
Tapi orang tua dan para guru di sekolahnya mengatakan kalau si anak tidak menunjukkan tanda-tanda kecanduan game online.
Mereka mengaku kalau bocah itu adalah siswa pintar dan menyukai olahraga kriket.
Lalu polisi lainnya mengatakan kalau game online yang membuatnya kecanduan mesti dimainkan secara berkelompok.
Untuk itulah mereka masih mencari tahu siapa teman-temannya ataupun rekan dalam game, untuk memastikan apakah ada sesuatu yang terjadi selama bermain dan membuatnya bunuh diri.
Polisi juga telah mengirim ponsel si anak ke laboratorium forensik untuk melihat semua datanya. Rincian panggilan telepon dan riwayat internetnya juga sedang diteliti.
Di sana mereka menemukan kalau sang anak kebanyakan menjelajahi situs terkait game online dan kriket.
Namun, polisi belum mendapatkan riwayat aktivitas di Free Fire karena server game tersebut berlokasi di Singapura.
"Kami tidak bisa secara langsung mendapatkan detail aktivitas game bocah itu," kata kepolisian.
"Tidak ada catatan yang ditulis bocah itu. Tidak ada percakapan penting dari ponsel dengan teman-temannya. Gurunya mengatakan kalau dia rajin belajar. Orang tuanya juga tidak menemukan sesuatu yang mencurigakan," kata Jitendra Pawar, salah satu polisi di Bhoiwada, India.