Suara.com - Sebuah restoran membuat aturan yang melarang pelanggan dengan tato, perhiasan berlebihan, dan pakaian bermerek ternama.
Aturan berpakaian kontroversial diperkenalkan dalam upaya untuk menghentikan pelanggan dari "mengintimidasi" orang lain.
Sebuah catatan di depan restoran Badui di Double Bay, Sydney memberi tahu para tamunya tentang aturan baru.
Menurut kebijakan rumah baru, pelanggan tidak boleh memiliki "tato yang terlihat", memakai berlebihan atau pakaian bermerek ternama.
“Kami menghargai pelanggan dan pemangku kepentingan komunitas kami, dan selalu menerapkan aturan rumah yang mencakup kebijakan berpakaian yang tidak mendorong penampilan yang mengintimidasi.," tulis Co-lisensi restoran Poata Okeroa dikutip The Daily Telegraph.
Dilansir laman New York Post, Minggu (20/2/2022), restoran Timur Tengah ini diluncurkan tiga tahun lalu dan dijalankan oleh Poata Okeroa, Eric Jury dan Julian Tobias.
Tempat yang berubah menjadi klub di malam hari di akhir pekan, populer di kalangan selebriti termasuk bintang tenis Nick Kyrgios, Scott Eastwood, Rita Ora dan sutradara Taika Waititi.
Koki Inggris Michael Mcelroy, yang bekerja di sebuah restoran di Manly dan memiliki tato leher dan lengan, mengatakan kepada 7News bahwa dia marah setelah mengetahui aturan baru.
“Saya belum pernah mendengar tentang kebijakan ini di Australia, saya memiliki tato di kepala dan lengan dan tidak sekali pun ketika makan di luar hal ini muncul baru-baru ini. Mendengar mereka sekarang memperkenalkan aturan ini sungguh memalukan," katanya.
Baca Juga: Mengunjungi Restoran Unik Berkonsep Penjara di Iran
Dia menambahkan bahwa rekan kerjanya telah mengatakan kepadanya larangan tato adalah praktik umum di industri ini beberapa tahun lalu.