Suara.com - Para ilmuwan berhasil menemukan dan mengidentifikasi fosil kalajengking laut yang disebut juga sebagai monster raksasa berusia sekitar 252 juta tahun.
Kalajengking laut saat ini telah lama punah dan fosil tersebut sebelumnya disimpan bertahun-tahun di Museum Queensland, Australia, tanpa pernah teridentifikasi sebelumnya.
Kalajengking laut tersebut diperkirakan mencapai panjang satu meter dan hidup di danau atau sungai di sekitar wilayah yang sekarang menjadi Kota Theodore. Ini merupakan fosil kalajengking laut pertama yang diidentifikasi di Queensland.
Fosil kalajengking laut lainnya seukuran anjing ditemukan di dekat China. Kalajengking laut lebih dikenal sebagai eurypterids, namun fosil yang baru diidentifikasi sekarang disebut Woodwardopterus freemanorum.
Baca Juga: Temuan Fosil Kerbau Purba di Waduk Saguling, Panjangnya Hampir 1 Meter
Fosil tersebut awalnya ditemukan pada 1990-an dan pertama kali diperiksa oleh museum pada 2013. Namun, berkat lockdown akibat Covid-19 memberi kurator geosains kesempatan untuk mengunjungi kembali fosil tersebut dan memecahkan kasusnya.
"Lockdown memberikan kesempatan untuk mempelajari dan menilai kembali beberapa koleksi fosil kami dan fosil khusus ini selalu membuat saya penasaran," kata Andrew Rozefelds, kurator utama geosains Museum Queensland, seperti dikutip CNET pada Sabtu (19/2/2022).
Rozefelds dan Markus Poschmann, seorang ahli eurypterid, menganalisis fosil kalajengking tersebut. Studi menunjukkan bahwa fosil berusia 252 juta tahun, tepat di mana kalajengking laut punah dan menjadikan Woodwardopterus freemanorum salah satu yang terakhir diketahui dari jenisnya.
Kalajengking laut sendiri merupakan kerabat kalajengking modern dan arachnida lainnya. Saat hidup, kalajengking laut menduduki predator teratas pada zamannya.
Baca Juga: Kampanye Krisis Iklim dari Perusahaan yang Sangat Berpolusi