Ungkap Rahasia Kemampuan Kamera Huawei P50 Pro Mampu Hasilkan Akurasi Warna seperti Aslinya

Dythia Novianty Suara.Com
Kamis, 17 Februari 2022 | 17:12 WIB
Ungkap Rahasia Kemampuan Kamera Huawei P50 Pro Mampu Hasilkan Akurasi Warna seperti Aslinya
Huawei P50 Pro. [Huawei]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kemampuan menangkap visual secara nyata melalui kamera smartphone bukanlah hal mudah, karena seringkali ada perbedaan antara gambar yang diambil dengan apa yang kita lihat secara langsung.

Bahkan untuk kamera smartphone tingkat tinggi sekalipun, tidak bisa menjamin gambar yang dihasilkan seratus persen sempurna.

Semua masalah tersebut berakar pada distorsi warna.

Melalui Huawei P50 Pro, pabrikan asal China ini mengedepankan fitur True-Chroma Shot yang memungkinkan pengguna menangkap beragam warna akurat secara mudah hanya dengan satu sentuhan.

Baca Juga: Huawei P50 Pro Resmi Meluncur di Indonesia, Harga Rp 15 Juta

Resmi dirilis Jumat (11/02) lalu, selama periode pre-order pada 11-25 Februari 2022, HUAWEI P50 Pro dapat dipesan dengan harga Rp 14.999.000.

Patrick Ru, Country Head of Huawei CBG mengatakan, sSebagai legenda yang terlahir Kembali, Huawei P50 Pro membawa citra seluler ke tingkat baru berkat inovasi True-Chroma Image Engine yang revolusioner.

Huawei P50 Pro. [Huawei]
Huawei P50 Pro. [Huawei]

"Dilengkapi dengan sensor ambien light multi-spektrum, memungkinkan teknologi ini mendukung penuh kamera utama Huawei P50 Pro dalam menghasilkan gambar yang mendekati warna aslinya,” ujarnya.

Dalam fotografi seluler, ada tiga tantangan terbesar bagi pengguna yang kerap dijumpai untuk menghasilkan citra visual warna yang nyata.

Pertama, tantangan meniru reaksi otak dan memori manusia terhadap warna.

Baca Juga: Huawei P50 Pro Dipastikan Masuk Indonesia pada 11 Februari

Secara ilmiah, warna adalah respons psikologis dan fisiologis terhadap gelombang cahaya yang ditangkap mata dan otak manusia, di mana turut dipengaruhi oleh persepsi masing-masing orang.

Kedua, tantangan memperkirakan sumber cahaya di sekitar.

Lensa kamera membutuhkan estimasi dalam menangkap cahaya sekitar agar visual yang dihasilkan terasa hidup dan nyata, tidak seperti mata manusia yang dapat hanya dengan mempertimbangkan warna.

Terakhir, tantangan dalam mengukur respons psikologis mata manusia.

Saat mengukur respons psikologis mata manusia dalam mengamati warna, seseorang harus mempertimbangkan adaptasi kromatik, kemampuan untuk sepenuhnya atau sebagian beradaptasi dengan perubahan iluminasi untuk menstabilkan tampilan warna dari suatu obyek.

Ketika rasio adaptasi warna oleh kamera smartphone tidak sesuai dengan mata manusia, maka dialihkan melihat suhu warna berbeda antara dingin dan hangat, sehingga mempengaruhi dan mendistorsi saturasi warna.

Sementara itu, muncul istilah Luther condition untuk mengatasi ketiga tantangan di atas.

Huawei P50 Pro. [Huawei]
Huawei P50 Pro. [Huawei]

Kondisi ini dapat mengubah kurva respons perangkat dan kurva respons mata secara linier, sehingga menghasilkan estimasi cahaya sekitar yang akurat, dan mendukung kemampuan adaptasi warna yang lebih baik.

Ini menjelaskan mengapa warna yang sama pada kamera mungkin terlihat berbeda di mata manusia.

“Huawei P50 Pro adalah bukti dari upaya kami yang tidak pernah berhenti untuk merevolusi fotografi ponsel cerdas," tutup Patrick melalui keterangan resminya, Kamis (17/2/2022).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI