Suara.com - Google Indonesia membagikan empat langkah mudah untuk meningkatkan keamanan siber memanfaatkan fitur- fitur yang dimiliki oleh perusahaan teknologi tersebut.
Langkah itu diharapkan bisa menjadi panduan bagi masyarakat untuk bisa dilakukan sehingga tetap aman di ruang digital yang saat ini juga berpotensi diintai oleh pelaku kejahatan siber.
"Hal yang pertama yang bisa dilakukan adalah dengan rutin mengecek akun Google. Jika menggunakan browser Google Chrome di bagian kanan atas itu ada lingkaran foto profil dan dari situ ada tulis manage your Google Account," kata Communication Manager Google Indonesia Feliciana Wienathan seperti dilansir dari Antara, Kamis (17/2/2022).
Feliciana menjelaskan dengan mengecek akun Google secara rutin, maka warganet bisa mengontrol privasi mereka di internet dan mengecek dengan aplikasi serta layanan apa saja akunnya terhubung.
Baca Juga: Startup Diminta Pertimbangkan Faktor Keamanan Siber saat Adopsi Komputasi Awan
Tentunya dengan mengetahui banyaknya akun yang terhubung dengan Google pengguna akan lebih mudah mengelola privasi di ruang digital.
Langkah kedua yang bisa dilakukan adalah dengan memanfaatkan fitur Security Checkup.Pada akun Google terdapat ospi Security dan di dalamnya akan ditemukan fitur Security Checkup.
Di dalam fitur itu akan dijelaskan metode keamanan apa saja yang bisa dimanfaatkan seperti verifikasi dua langkah atau fitur khusus pengingat kata sandi.
Selain itu pengguna akan bisa melihat perangkat apa saja yang terhubung dengan akun Google milik mereka. Sehingga bisa mengetahui jika ada pihak lain yang coba membobol keamanan akun tersebut.
Langkah ketiga untuk aman di ruang digital menggunakan layanan Google adalah pengguna dapat rutin memeriksa ketangguhan kata sandi atau password menggunakan fitur Password Checkup.
Baca Juga: 6 Celah Keamanan Siber pada Startup
Fitur itu merupakan bagian dari opsi Security yang secara lebih rinci menunjukkan berapa banyak aplikasi atau situs website yang anda kunjungi selama berselancar di ruang digital.
Pengguna akan ditunjukan apakah kata sandi yang digunakan telah termasuk dalam jenis kata sandi kuat atau lemah.
Terakhir, langkah yang juga berhubungan dengan langkah ketiga adalah rutin mengganti kata sandi.
"Password itu diibaratkan sebagai kunci untuk dunia kita. Kalau kita kasih kuncinya sembarangan sama orang lain tentu banyak yang bisa akses 'dunia kita' yang adalah identitas kita. Makanya kita harus rajin ganti password," ujar Feliciana.
Penggantian password dianjurkan maksimal setiap 120 hari atau sekitar 3 bulan sekali.
Pilih konfigurasi yang sulit ditebak oleh orang lain, jangan menggunakan konfigurasi yang mudah ditebak misalnya seperti tanggal lahir, nama hewan peliharaan, nama orang tua, atau kota tempat anda lahir.
Cari konfigurasi yang justru tidak ada hubungannya dengan lingkungan yang dekat di sekitar pengguna agar tidak mudah ditebak.
Terakhir Feliciana berpesan agar selain memanfaatkan fitur, masyarakat juga harus rutin mencari literasi untuk dirinya sendiri jika berkaitan dengan perkembangan teknologi dan digital.
Karena internet atau ruang digital sama halnya dengan dunia nyata yang membutuhkan kewaspadaan dan kehati- hatian agar terhindar dari hal- hal negatif.
"Bukan hanya produk yang bertugas membantu keamanan manusia di intenet. Tentu kita sebagai pribadi harus jeli bagaimana mempraktekkan kebiasaan yang lebih sehat dan aman di internet sehingga terhindar dari kejahatan siber," tutup Feliciana. [Antara]