Suara.com - Oppo mengatakan bahwa pemilihan prosesor tidak serta-merta akan membuat sebuah ponsel punya performa unggul. Kejelian vendor atau produsen gawai harus mendukung agar cip pada mesin HP bisa berfungsi maksimal meningkatkan kinerja gawai.
Inilah mengapa, demikian dijelaskan PR Manager Oppo Indonesia, Aryo Meidianto, beberapa ponsel punya performa dan kemampuan berbeda padahal menggunakan cip atau prosesor yang sama.
"Prosesor yang diterima oleh vendor smartphone itu mentah," kata Aryo dalam konferensi pers virtual, Rabu (16/2/2022).
Untuk itulah, kata Aryo, fitur dan teknologi yang ada di prosesor harus dioptimalkan masing-masing oleh divisi research and development (RnD) OEM smartphone. Mereka yang bertugas melihat bagaimana kemampuan cip dan fitur apa saja yang diperlukan.
Baca Juga: Oppo Rilis Ponsel Seri A Baru ke Indonesia 18 Februari Nanti
Misalnya, bagaimana masing-masing brand ponsel mengoptimalkan prosesor tersebut. Sehingga, lanjut Aryo, ponsel dengan cip itu bisa menghasilkan daya baterai yang bertahan lama.
"Jadi intinya adalah RnD. Prosesor bisa dipakai di berbagai macam vendor, siapa saja, itu bebas," kata dia.
"Misalnya brand A kenapa bisa lebih irit dibanding brand C dan brand D? Mungkin brand C dan D ini tidak melakukan RnD di sisi prosesornya," ujarnya.
Sebelumnya Senior Manager Business Development Qualcomm Indonesia Dominikus Susanto mengatakan hal serupa. Menurutnya, isu overheating pada ponsel dengan Snapdragon 8 Gen 1 berbeda-beda pada setiap ponsel.
"Qualcomm akan terus melakukan kerja sama dengan OEM, untuk mengatasi panas berlebihan di Snapdragon 8 Gen 1," kata dia saat pemaparan fitur Snapdragon 8 Gen 1 beberapa hari lalu.
Baca Juga: Beberapa Ponsel di Indonesia Akan Dipacu Snapdragon 8 Gen 1, Termasuk Oppo Find X Terbaru
Susanto mencontohkan, produsen ponsel bisa memaksimalkan performa cip lewat baterai besar hingga teknologi pendingin (cooling system). Dengan demikian, pengguna tetap bisa merasakan performa tinggi di Snapdragon 8 Gen 1 tanpa perlu khawatir overheating.
"Ini benar-benar tergantung pada inovasi OEM untuk memanfaatkan performa tinggi dari prosesor," jelasnya.