Suara.com - Produsen chipset Qualcomm optimistis krisis cip yang melanda industri elektronik di seluruh dunia akan membaik tahun ini. Perusahaan memprediksi situasi membaik pada semester dua tahun 2022.
"Semester kedua tahun ini kami harapkan situasi membaik, dan kami bisa memenuhi permintaan OEM (produsen smartphone/Original Equipment Manufacturer)," kata Senior Manager Business Development Qualcomm Indonesia, Dominikus Susanto, lewat konferensi pers virtual, Selasa (15/1/2022).
Susanto mengakui kalau krisis semikonduktor ini tidak hanya melanda Qualcomm. Sebab, perusahaan lain juga mengalami hal serupa.
Sony contohnya, mereka mengakui kalau krisis cip turut berimbas ke produksi PlayStation 5 (PS5). Perusahaan asal Jepang ini kemudian menurunkan rencana produksi, dari yang awalnya 14,8 juta unit menjadi 11,5 juta unit pada tahun ini.
Baca Juga: Beberapa Ponsel di Indonesia Akan Dipacu Snapdragon 8 Gen 1, Termasuk Oppo Find X Terbaru
"Karena keterbatasan pasokan komponen, khususnya semikonduktor, dan peningkatan waktu pengiriman akibat gangguan rantai pasokan distribusi global, kami telah merevisi perkiraan penjualan PS5 menjadi 11,5 juta unit," kata CFO Sony, Hiroki Totoki, dikutip dari IGN, Kamis (3/2/2022) lalu.
Contoh lainnya yakni Nvidia. Januari lalu, perusahaan pemasok kartu grafis itu menghadapi permintaan pelanggan yang kuat untuk GeForce.
"Sepanjang tahun 2021, kami melihat permintaan yang kuat untuk GeForce. Dan itu terus naik dari keseluruhan pasokan yang kami miliki," kata Chief Financial Officer (CFO) Nvidia, Colette Kress, dikutip dari IGN, Senin (17/1/2022) lalu.
Tapi ia optimis kalau situasi ini dapat membaik ketika memasuki semester kedua tahun 2022, sama seperti Qualcomm.
Baca Juga: Imbas Krisis Chip, Sony Akui PS5 Tetap Langka Tahun Ini