Tim menggabungkan dua jenis pengamatan lensa gravitasi dalam pencarian lubang hitam hantu.
Itu dimulai ketika para ahli melihat cahaya dari bintang jauh tiba-tiba membesar, membuatnya tampak lebih terang sebelum kembali normal.
Namun, para ilmuwan tidak dapat melihat objek di latar depan.
Itu menunjukkan bahwa objek tersebut mungkin satu-satunya lubang hitam, sesuatu yang belum terlihat sebelumnya. Tetapi, objek itu juga bisa menjadi bintang yang redup.
Untuk mencari tahu apakah itu lubang hitam atau bintang redup, para ilmuwan menggunakan jenis pengamatan lensa gravitasi kedua.
Para ahli berulang kali mengambil gambar Hubble selama enam tahun, mengukur seberapa jauh bintang itu bergerak.
![Teleskop Hubble. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/10/14/85777-teleskop-hubble.jpg)
Pada akhirnya, tim menemukan massa dan jarak objek. Massa objek sekitar tujuh kali massa Matahari dan terletak sekitar 5.000 tahun cahaya.
Dengan massa sebesar itu, seharusnya bintang mampu terlihat oleh pengamatan manusia.
Karena tidak terlihat, para ilmuwan menyimpulkannya sebagai lubang hitam yang terisolasi.
Baca Juga: Astronom Pastikan Roket yang Akan Tabrak Bulan Bukan Milik SpaceX
Melakukan observasi intens menggunakan observatorium seperti Hubble, tidaklah mudah.