Menurut laporan terbaru dari perusahaan riset Canalys, pengiriman smartphone yang dapat dilipat diperkirakan akan tumbuh pada tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 53 persen antara 2021 dan 2024.
Untuk tahun itu, total pengiriman perangkat yang dapat dilipat akan mencapai 30 juta unit.
CAGR untuk periode dari 2019 (ketika perangkat lipat pertama dirilis) hingga 2024, diperkirakan mencapai 122 persen.
Dipimpin oleh Samsung, total pengiriman yang dapat dilipat mencapai 8,9 juta unit tahun lalu.
Angka ini mengalami peningkatan 148 persen dari tahun ke tahun.
Itu dibandingkan dengan pertumbuhan 7 persen dalam pengiriman telepon secara keseluruhan pada 2021.
![Huawei P50 Pocket. [Weibo]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/12/20/34083-huawei-p50-pocket.jpg)
Runar Bjørhovde, Analis Riset di Canalys mengatakan, katalis utama untuk smartphone lipat adalah penggunaan perangkat layar besar yang berkembang pesat selama pandemi.
"Konsumen terus mencari pengalaman yang lebih baik pada perangkat seluler mereka sehari-hari," ujarnya dilansir laman Phone Arena, Selasa (15/2/2022).
Analis menambahkan, seiring dengan dunia yang dibuka kembali, membawa peluang baru bagi vendor smartphone untuk menyediakan produk, seperti smartphone lipat yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
Baca Juga: Ponsel Lipat Oppo Find N Dilelang di Indonesia, Laku Rp 100 Juta
Sementara analis Canalys lainnya, Toby Zhu, mencatat bahwa faktor bentuk yang dapat dilipat membantu pasar smartphone secara keseluruhan karena daya tariknya bagi pengguna kelas atas dan pengguna awal.