Tips Bantu Lansia Gunakan Internet, Termasuk untuk Tak Sebar Hoaks

Liberty Jemadu Suara.Com
Senin, 14 Februari 2022 | 22:54 WIB
Tips Bantu Lansia Gunakan Internet, Termasuk untuk Tak Sebar Hoaks
Ilustrasi lansia sedang menggunakan internet. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menggunakan internet pada masa pandemi ini sudah menjadi hal wajib, dari anak-anak sampai orang tua. Anak-anak mungkin lebih mudah menyerap ketika diajari menggunakan internet dan segala hal yang menyertainya, namun, orang lanjut usia bisa jadi belum cukup memahami teknologi yang ada saat ini.

Bahkan sebuah survei dari Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan bahwa lansia paling banyak sebar hoaks di internet selama dua tahun pandemi. Google, seperti dikutip dari Antara, Senin (14/2/2022) membagikan kiat bantu lansia menggunakan internet sebagai berikut:

1. Beri contoh langsung
Memberi contoh secara langsung mungkin lebih baik dibandingkan hanya menjelaskan secara verbal. Ajak orang tua praktik langsung menggunakan aplikasi sambil memberikan penjelasan bagaimana cara menggunakannya.

Sambil praktik, bantu mereka untuk melindungi akun online, seperti membuat kata sandi yang kuat. Pilih kalimat yang mudah mereka ingat dan susunan penulisan yang mereka pahami, misalnya huruf pertama dari setiap kata ditulis dengan huruf kapital.

Baca Juga: APJII: Pandemi COVID-19 Tingkatkan Kebutuhan Internet di Indonesia

Jangan biarkan mereka menggunakan kata sandi yang sama untuk banyak akun. Gunakan alat pengelola sandi untuk membuat dan menyimpan sandi yang kuat.

2. Jadi sumber informasi
Dorong orang tua untuk mengecek lagi kebenaran informasi yang mereka terima, misalnya dengan bertanya kepada orang yang dipercaya, agar tidak mudah menyebarkan hoaks.

Ingatkan orang tua untuk tidak mengunggah informasi pribadi, misalnya nama lengkap dan alamat di media sosial. Begitu juga dengan kata sandi, nomor PIN dan informasi rekening bank.

3. Kenali penipuan
Bantu orang tua untuk mengenali penipuan melalui tiga cara cara. Pertama, tidak gegabah. Penipu sering menciptakan situasi darurat untuk melumpuhkan insting. Minta orang tersebut memberikan penjelasan sebanyak mungkin, penipu biasanya tidak suka jika korbannya waspada.

Kedua, periksa informasi yang didapat. Jika menerima panggilan dari orang yang tidak dikenal, tutup saja. Jika orang tersebut mengaku dari sebuah institusi, misalnya bank, cari tahu kontak resmi bank tersebut dan bertanya langsung kepada petugas layanan konsumen.

Baca Juga: Di Indonesia, Lansia Paling Banyak Sebar Hoaks dalam Grup Keluarga selama Pandemi Covid-19

Ketiga, jangan ikuti pesan yang tidak jelas. Seringkali penipu mengatakan menjual kupon hadiah yang bisa diberikan kepada orang-orang terkasih. Penjual atau agen yang memiliki reputasi baik tidak akan pernah meminta pembayaran tiba-tiba.

4. Berhenti sejenak adalah baik
Ketika terjadi sebuah peristiwa besar, informasi yang muncul pada masa awal sering kali tidak lengkap dan membuat bingung.

Minta orang tua untuk menunggu informasi yang akurat sebelum bereaksi. Jika orang tua merasa terganggu dengan interaksi online, misalnya yang memicu perselisihan, dorong mereka untuk berhenti sejenak dan minta mereka meninggalkan diskusi yang tidak berguna.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI