Suara.com - Pendiri sekaligus CEO Xiaomi, Lei Jun, berambisi untuk menyaingi Apple di pasar ponsel kelas atas (flagship).
Ia juga menganggap kalau persaingan segmen ini seperti perang hidup dan mati.
"Kami bertujuan untuk sepenuhnya setara dengan Apple dalam hal produk dan pengalaman, serta menjadi merek premium terbesar di China dalam tiga tahun ke depan," kata Lei Jun, dikutip dari itechpost, Senin (14/2/2022).
Untuk mewujudkannya, Xiaomi bakal mengalokasikan 15,71 miliar dolar AS atau Rp 225 triliun selama lima tahun ke depan.
Baca Juga: Apple Watch Mendeteksi Gejala Tiroid Lebih Dulu sebelum Diagnosis
Dana ini akan dipakai untuk investasi di bidang penelitian dan pengembangan.
Segmen ponsel high-end di China sebelumnya dikuasai Huawei. Namun, akibat sanksi dagang dari Amerika Serikat, mereka perlahan turun dari posisi teratas.
Xiaomi sendiri sempat mengungguli Apple sebagai vendor smartphone terbesar kedua untuk pertama kalinya pada kuartal dua (Q2) 2021.
Posisi atas ditempati Samsung, sementara Apple di posisi tiga.
Usai Apple merilis seri iPhone 13, perusahaan menjadi penguasa smartphone di China.
Baca Juga: Xiaomi Indonesia Tebar Diskon di Hari Valentine
"Apple naik ke posisi pertama di China tepat setelah iPhone 13 dirilis pada bulan September," kata Zhang Mengmeng selaku analis di lembaga riset pasar Counterpoint Research.
Selain itu, perusahaan berencana untuk membuka 20.000 toko ritel baru di China selama tiga tahun ke depan.
Saat ini, Xiaomi sudah memiliki 10.000 toko yang beroperasi di negara tirai bambu tersebut.