Suara.com - Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia atau Mastel, Sarwoto Atmosutarno menilai, Indonesia bisa belajar sistem pemerintahan berbasis elektronik (e-government) dari negara lain di Presidensi G20.
"Pemerintah punya program e-government untuk memanfaatkan konektivitas. Nah kita cari di Presidensi G20, negara mana saja yang sudah efektif menerapkan e-government," kata Sarwoto dalam diskusi virtual bertajuk Konektivitas Digital dan Pemulihan Pasca Pandemi COVID-19, Jumat (11/2/2022).
Ia mengaku, MASTEL sangat mendukung ajang Presidensi G20 yang dilaksanakan di Indonesia. Menurutnya, Indonesia bisa berpeluang untuk belajar dari negara lain.
"Peluang ini kita manfaatkan. Kita bisa mengisi apa yang disampaikan sesuai tagline, recover together recover stronger," ujar dia.
Baca Juga: Tito Karnavian Minta Samsat Inovatif dan Terapkan e-Government
Sarwoto menilai kalau Indonesia bisa melakukan sharing dan collaboration di Presidensi G20. Maksud dari sharing adalah membagikan kebijakan Indonesia yang sudah berhasil diterapkan ke negara lain.
Sementara yang dimaksud collaboration adalah berkolaborasi atau belajar dengan negara lain terkait apa saja yang menjadi kekurangan Indonesia.
"Tadi disampaikan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), tidak gampang loh membangun konektivitas internet di negara dengan 17.000 pulau. Tapi nyatanya Indonesia bisa, dan tarif internetnya murah," papar dia.
"Nah dari sana, Indonesia bisa sharing ke negara lain. Bisa enggak mereka kayak gini?" jelasnya.
Baca Juga: Untuk Buka Peluang, Pemerintah Harus Lebih Dulu Gunakan 5G