Suara.com - Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Bima Laga mengungkapkan, ada 9,2 juta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia yang beralih ke digital selama pandemi Covid-19.
"Sampai 2021, itu ada 9,2 juta UMKM yang onboard digital," kata Bima dalam diskusi virtual bertajuk Konektivitas Digital dan Pemulihan Pasca Pandemi COVID-19, Jumat (11/2/2022).
Selain itu, pertumbuhan industri e-commerce naik hampir 50 persen selama 2021. Pertumbuhan ini sejalan dengan aktivitas masyarakat yang beralih ke online selama pandemi Covid-19.
"Tahun lalu pertumbuhan e-commerce hampir 50 persen YoY. Pertumbuhan ini bagus sekali. Tapi untuk data validasinya masih ditunggu dari yang bisa diterbitkan Bank Indonesia (BI)," sambungnya.
Baca Juga: Ajang MotoGP Mandalika Pada 18-20 Maret, Pelaku UMKM Disediakan Lapak Gratis
Ia menilai pertumbuhan e-commerce ini tidak terlepas dari konektivitas yang dibangun pemerintah Indonesia lewat Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Selanjutnya, kata Bima, internet ini mesti dimanfaatkan untuk sektor ekonomi. Nah masuklah peran idEA di sana, yakni memaksimalkan infrastruktur internet yang sudah disediakan.
"Contohnya, kami mengadakan pelatihan bagaimana cara orang berbelanja online. Kemudian ada pelatihan dengan BAKTI Kominfo tahun 2020 di wilayah 3T," ungkap Bima
Ia bercerita, pelatihan idEA bersama BAKTI Kominfo mendapatkan antusias tinggi dari masyarakat. Dari kapasitas pendaftaran yang dibuka hanya 2.500, tercatat daftar tersebut mencapai angka 6.000.
"Jadi itu menunjukkan kalau antusiasmenya sangat tinggi karena masyarakat ingin memanfaatkan konektivitas yang dibangun pemerintah," jelasnya.
Baca Juga: Kampus UMKM Shopee Yogyakarta Diresmikan, yang Kelima di Indonesia