Kominfo Bahas Kesenjangan Digital di Presidensi G20, Upayakan Pemerataan Jaringan di Wilayah 3T

Jum'at, 11 Februari 2022 | 18:48 WIB
Kominfo Bahas Kesenjangan Digital di Presidensi G20, Upayakan Pemerataan Jaringan di Wilayah 3T
Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo, Mira Tayyiba pada Rabu (26/1/2022) mengatakan akan fokus pada isu kesenjatan digital di forum G20. [Suara.com/Dicky Prastya]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bakal membahas konektivitas digital dan pemulihan pasca-pandemi Covid-19 dalam Presidensi G20 nanti.

Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo sekaligus Chair Digital Economy Working Group (DEWG) G20, Mira Tayyiba mengatakan, isu tersebut diangkat lantaran Indonesia masih memiliki kesenjangan digital, khususnya pemerataan internet.

"Kesenjangan ini yang akan kita address, jika pemerintah tidak meng-address isu ini, maka kesenjangan akan semakin lebar," kata Mira dalam diskusi virtual bertajuk Konektivitas Digital dan Pemulihan Pasca Pandemi COVID-19 - Sofa Talk DEWG, Jumat (11/2/2022).

Kesenjangan yang dimaksud Mira adalah infrastruktur dan akses internet yang tidak merata. Misalnya adalah perbedaan antara kota besar dengan wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).

Baca Juga: Kominfo Ajak Semua Pihak Konsolidasi Isu Digital Nasional, Manfaatkan Presidensi G20 Indonesia

Menurutnya, kelompok masyarakat yang ada di wilayah 3T itulah yang belum memiliki kesempatan menggunakan layanan digital. Jika tidak, Mira menyebut kalau kesenjangan bakal semakin lebar atau yang ia istilahkan sebagai digital paradoks.

Sebagai informasi, KTT G20 akan dilaksanakan di Bali. Namun seluruh rangkaian G20, yang terdiri dari sekitar 150 pertemuan, akan diselenggarakan di 19 kota lain.

Rincinya, 19 kota lain selain Bali yang juga dilibatkan di G20 adalah Jakarta, Bogor, Semarang, Solo, Batam - Bintan, Medan, Yogyakarta, Bandung, Sorong, Lombok, Surabaya, Labuan Bajo, Danau Toba, Manado, Malang, dan lainnya.

Mengutip G20pedia, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku gelaran G20 akan menciptakan kontribusi 533 juta dolar AS atau Rp 7,4 triliun pada PDB Indonesia. Sementara peningkatan konsumsi domestik diperkirakan mencapai Rp 1,7 triliun.

Lalu dari sisi pariwisata, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyebut gelaran G20 akan berkontribusi terhadap proyeksi peningkatan wisatawan mancanegara hingga 1,8-3,6 juta dan juga 600-700 ribu lapangan kerja baru di sektor kuliner, fashion, dan kriya.

Baca Juga: Kominfo: Orang Indonesia Lebih Adaptif Gunakan Teknologi selama Pandemi

Selanjutnya, rangkaian kegiatan G20 di Indonesia akan melibatkan UMKM dan menyerap tenaga kerja sekitar 33.000 orang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI