Pentingnya Standar Keamanan 5G dalam Antisipasi Ancaman Baru di Ruang Siber

Dythia Novianty Suara.Com
Jum'at, 11 Februari 2022 | 18:08 WIB
Pentingnya Standar Keamanan 5G dalam Antisipasi Ancaman Baru di Ruang Siber
Ilustrasi keamanan siber. [Envato]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seluruh ekosistem digital Indonesia perlu terus memperkuat kerangka kerja dan standar keamanan dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di berbagai aspek kehidupan. 

Menurut Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Dirjen SDPPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), ujar Ismail, dalam pendekatan terhadap keamanan siber secara nasional ada tiga hal yang perlu mendapat perhatian.

"Regulasi sebagai payung hukum aktivitas di dunia siber, sistem teknis dan teknologi yang secara inheren harus didesain dengan mempertimbangkan aspek keamanan, serta kebiasaan atau kultur masyarakat yang perlu dibangun lewat literasi untuk menggunakan data pribadi secara baik dan sehat," jelasnya.

Menurut dia, ketiganya memerlukan kolaborasi semua pemangku kepentingan dan sekaligus menjadi tanggung jawab bersama.

Baca Juga: Kominfo Beberkan Tiga Perhatian dalam Pendekatan Keamanan Siber

"Pemerintah menjadi simpul penting dalam mengorkestrasi melalui sertifikasi dan jaminan agar pemanfaatan infrastruktur yang digunakan oleh masyarakat benar-benar aman,” kata Ismail melalui keterangan resminya, Jumat (11/2/2022).

Selaku Co-Chair of the 5G Security Working Group, OIC-CERT (Organization of Islamic Cooperation-Computer Emergency Response Team), Aloysius Cheang menegaskan Indonesia dapat menggunakan kerangka kerja keamanan 5G OIC-CERT.

Ilustrasi tentang teknologi jaringan 5G (Shutterstock).
Ilustrasi tentang teknologi jaringan 5G (Shutterstock).

Hal ini agar dapat mengantisipasi potensi-potensi ancaman baru dan menghadirkan manfaat 5G secara maksimal bagi setiap lapisan masyarakat.

Kerangka kerja keamanan 5G yang dirumuskan OIC-CERT terdiri dari pustaka ancaman 5G, standar minimum spesifikasi teknis untuk keamanan 5G.

Selain itu, suatu metodologi penjaminan lintas-recognisi yang merupakan alat yang diperlukan dan bermanfaat untuk dipergunakan oleh suatu negara dalam memastikan keamanan 5G.

Baca Juga: Telkom dan Telkomsel Siap Bangun Jaringan 5G di Jababeka

Sementara itu, Rahmat Novalianto, VP Network Infrastructure and Security Operation Telkomsel, menyambut baik edukasi tentang praktik-praktik terbaik serta standar dan kerangka kerja yang diakui secara global demi menunjang keamanan siber.

“Pemerintah, asosiasi, dan pelaku industri mendapatkan pelajaran berharga dari CyberHub Fest 2022, dan kami tentunya berharap taraf keamanan siber akan terus ditingkatkan pada masa yang mendatang,” kata Rahmat.

Soetedjo Joewono, Direktur Kebijakan Teknologi Kamsibersan - BSSN, mengatakan bahwa keamanan 5G akan terwujud melalui kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, akademisi dan masyarakat sebagaimana yang diselenggarakan dalam CyberHub Fest 2022 ini.

Ilustrasi serangan siber (Shutterstock).
Ilustrasi serangan siber (Shutterstock).

“Konsep Security and Privacy by Design and by Default harus diimplementasikan pada seluruh tahapan produksi untuk memastikan kesinambungan layanan pelanggan," ujar Satriyo Wibowo, Sekretaris Indonesia Cyber Security Forum (ICSF).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI