Suara.com - Twitter baru saja menyampaikan pembaruan bisnis besar pertamanya dengan CEO baru Parag Agrawal.
Rata-rata pengguna aktif harian yang dapat dimonetisasi (mDAU) naik menjadi 217 juta, sedikit meningkat 13 persen dari tahun ke tahun.
Sayang, jumlah ini di bawah 218,6 juta yang diperkirakan beberapa analis, sebagaimana melansir laman The Verge mengutip CNBC, Jumat (11/2/2022).
Twitter menambahkan, hanya enam juta mDAU baru sejak kuartal terakhir, yakni satu juta di AS dan lima juta secara internasional.
Baca Juga: Mirip YouTube, Twitter Uji Coba Opsi Percepat Pemutaran Video
Pendapatan keseluruhan dari tahun 2021 adalah $5,08 miliar, meningkat 37 persen YoY.
Meskipun semua garis menunjuk ke arah positif, Twitter berharap untuk tumbuh jauh lebih cepat dari ini.
Pada akhir 2023, Twitter mengatakan, pihaknya berharap dapat mencapai rata-rata 315 juta pengguna aktif harian yang dapat dimonetisasi.
Jika terus menambahkan pengguna pada tingkat ini setiap kuartal, itu akan gagal mencapai tujuan ini.
Namun, terlepas dari tantangan yang dihadapi Agrawal, perusahaan tetap pada tujuan sebelumnya.
Baca Juga: Disenggol Bappebti, ASIX Jadi Omongan Warganet hingga Trending Twitter
“Tidak ada perubahan pada tujuan kami sebesar 315 juta mDAU rata-rata pada Q4 2023,” kata CFO perusahaan Ned Segal dalam sebuah pernyataan.
Pembaruan datang karena Agrawal telah berjanji untuk mempercepat pengembangan di perusahaan.
Setelah pengangkatannya diumumkan pada akhir November, Twitter mengatakan pihaknya mengakuisisi platform pengiriman pesan Quill untuk meningkatkan fitur pesan langsungnya.
Twitter juga menambah fitur baru-baru ini, termasuk dukungan untuk gambar profil NFT pada bulan Januari dan teks video otomatis pada Desember lalu.