Suara.com - Produsen laptop Hewlett-Packard (HP) baru saja menerbitkan riset bertajuk HP New Asian Learning Experience.
Studi itu menemukan kalau para orang tua di Indonesia lebih mementingkan anaknya bahagia ketimbang kaya saat mereka beranjak dewasa.
Tercatat ada 81 persen responden yang memilih 'bahagia' sebagai hal terpenting untuk anaknya.
Sementara opsi 'menjadi kaya' dipilih 18 persen responden, sekaligus menempati posisi terbawah.
"Orang tua merasa ketika anak mereka tumbuh dewasa, memiliki emosi yang stabil atau bahagia adalah yang terpenting," kata Frans Adiredja, Head of Commercial Personal System HP Indonesia dalam konferensi pers virtual, Rabu (10/2/2022).
Baca Juga: Dikonfirmasi, Redmi K50 Series Siap Debut Sebentar Lagi
Selain emosi stabil, para orang tua di Indonesia menganggap kesuksesan anak saat dewasa adalah menjadi yang terbaik di bidang yang mereka inginkan.
Opsi ini dipilih oleh 70 persen responden dan menempati peringkat kedua di bawah 'Bahagia'.
Orang tua di Indonesia juga menganggap bahwa memiliki pekerjaan tetap menjadi hal yang penting untuk anak mereka ketika dewasa.
Opsi ini dipilih 47 persen responden, naik dari 39 persen dari riset HP yang dijalankan pada 2019 lalu.
"Situasi pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sekarang mungkin mempengaruhi itu," ujar Frans.
Baca Juga: Sharp Luncurkan Headphone Berdesain Bone Conduction, Aman di Leher dan Daun Telinga
Kemudian posisi empat dan lima adalah memiliki keluarga dan merasa kebutuhannya terpenuhi.
Opsi ini masing-masing dipilih oleh 42 persen dan 35 persen responden.
Selanjutnya, orang tua juga menganggap kalau menjadi pengusaha dan anggota masyarakat yang baik, turut menjadi hal terpenting bagi anaknya.
Barulah di posisi terakhir atau ke-8, opsi menjadi kaya dipilih 18 persen responden.
Studi HP New Asian Learning Experience 2021 dilakukan pada September 2021 dan menyasar para orang tua milenial Indonesia berusia 25 hingga 42 tahun, dengan minimal satu anak berusia di bawah 12 tahun.
Penelitian ini ditargetkan pada lima kota besar di Indonesia dengan jumlah sampel 500 responden.
Studi ini dilakukan HP membantu mereka memahami orang tua Indonesia.
Sehingga perusahaan dapat terus memberikan inovasi dan solusi yang relevan dan bermanfaat untuk hasil pembelajaran anak yang lebih baik.