Suara.com - Sebanyak 40 satelit Starlink milik SpaceX hancur di atmosfer dan terjun kembali ke Bumi akibat badai geomagnetik.
Pekan lalu, SpaceX meluncurkan 49 satelit Starlink menggunakan Falcon 9 dari Kennedy Space Center sebagai agenda yang cukup rutin untuk perusahaan penerbangan luar angkasa milik Elon Musk.
Setelah diluncurkan pada Kamis (3/2/2022), badai geomagnetik menghantam atmosfer Bumi.
Badai ini disebabkan oleh Matahari yang mengeluarkan partikel angin dan menabrak Bumi.
Partikel tersebut mengacaukan medan magnet Bumi dan mengganggu satelit, meningkatkan hambatan dan mengacaukan orbitnya.
"Itulah yang terjadi pada 40 satelit Starlink setelah ditempatkan ke orbit yang diinginkan," kata SpaceX, seperti dikutip dari CNET, Kamis (10/2/2022).
![Badai Geomagnetik. [NOAA]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/02/10/93035-badai-geomagnetik.jpg)
Ketika badai geomagnetik menghantam Bumi minggu lalu, itu meningkatkan hambatan atmosfer pada kumpulan satelit.
SpaceX dengan cepat menempatkan satelit ke mode aman dan menerbangkannya ke "tepi" untuk meminimalkan masalah serta berlindung dari badai.
Tapi analisis menunjukkan bahwa satelit tidak dapat keluar dari mode aman dan gagal menaikkan orbitnya.
Baca Juga: Puluhan Satelit Starlink Elon Musk Rontok Disapu Badai Geomagnetik
SpaceX mengatakan satelit akan memasuki kembali atmosfer Bumi pada Selasa, menunjukkan akhir hidup dari perangkat tersebut.