Suara.com - Pengamat media sosial sekaligus Pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi sepakat dengan pendapat Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menyatakan bahwa metaverse tidak bisa dipakai untuk ibadah haji.
Menurutnya, metaverse lebih cocok dipakai untuk kegiatan lain seperti manasik haji.
"MUI ya benar, metaverse bukan untuk haji. Metaverse itu lebih baik untuk latihan seperti manasik haji kalau Islam," kata Ismail saat dihubungi Suara.com, Rabu (9/2/2022).
Ismail menjelaskan, metaverse bisa dipakai untuk latihan haji. Dengan itu, mereka bisa mengetahui apa saja yang ada di sekitar Ka'bah tanpa perlu pergi ke sana.
Baca Juga: Apa Itu Haji Metaverse? Lagi Viral karena Tak Perlu ke Mekkah untuk Menyentuh Hajar Aswad
"Metaverse manasik haji itu bisa menampilkan gambar tiga dimensi (3D), dan simulasi lainnya. Dengan perangkat virtual reality (VR), mereka bisa masuk dan mengetahui apa saja yang ada di sana," tambahnya.
Ismail bercerita kalau metaverse itu adalah teknologi yang lebih cocok dipakai untuk latihan. Ia mencontohkan beberapa aktivitas yang pernah ia lakukan di dunia metaverse seperti bersepeda di jalur yang ada di luar negeri.
"Pernah saya waktu itu ke Prancis, terus ke Grand Canyon di Amerika Serikat. Nah saya bertemu orang lain di metaverse, saling sapa, salip-menyalip balapan sepeda. Seperti itu metaverse," ujarnya.
Lebih lanjut, ia kembali menegaskan kalau metaverse tidak sesuai apabila dipakai untuk menggantikan ibadah haji.
"Kalau (metaverse) dipakai untuk ibadah haji, tidak. Tapi buat manasik haji, bisa," jelasnya.
Baca Juga: Alat Pembayaran di Metaverse, Begini Cara Menggunakannya