Tips Agar Tak Jadi Korban Penipuan Kencan Online Seperti di Film Tinder Swindler

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 09 Februari 2022 | 13:15 WIB
Tips Agar Tak Jadi Korban Penipuan Kencan Online Seperti di Film Tinder Swindler
Penipuan kencan online kerap terjadi di Asia Tenggara, demikian hasil studi perusahaan keamanan siber Kaspersky Lab. Foto: Ilustrasi Pria Kencan Online (Pexels/Michael Burrows)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kisah Tinder Swindler, film dokumenter yang sedang ditayangkan di Netflix, membuat geram sekaligus gemas. Aksi sang penipu Simon Leviev dalam aplikasi kencan online tak saja membuai, tetapi juga berhasil megeruk uang para korbannya.

Menurut perusahaan keamanan siber Kaspersky Lab, ada beberapa tips agar tak jadi korban penipuan kencan online. Yang pasti, sejak semula pengguna aplikasi kencan harus hati-hati dan mawas diri.

"Urusan pertemanan di media sosial, ada baiknya tidak menerima permintaan pertemanan dari orang yang tidak dikenal. Sementara di aplikasi kencan online, jangan mengungkapkan hal pribadi pada profil atau ketika baru berkenalan dengan teman baru," jelas Kaspersky dalam siaran persnya, Rabu (9/2/2022).

Tips kedua, adalah ketika mengobrol dengan teman kencan selalu perhatikan apakah hal-hal yang diceritakannya konsisten atau tidak.

Baca Juga: Mirip Kisah Tinder Swindler, 1 dari 2 Orang Asia Tenggara Pernah Jadi Korban Penipuan Kencan Online

"Demi keamanan, hanya gunakan situs kencan yang terpercaya dan tetap berkomunikasi melalui platform tersebut. Jika memutuskan bertemu teman kencan online, beri tahu orang terdekat rencana kalian tersebut," lanjut perusahaan keamanan siber asal Rusia itu.

Terakhir, jangan pernah memberikan uang kepada kecuali memiliki hubungan yang dekat di dunia nyata.

Sebelumnya Kaspersky membeberkan bahwa sebuah studinya pada 2021 lalu mengungkapkan bahwa 1 dari 2 orang di Asia Tenggara pernah menjadi korban penipuan kencan online. Para korban bahkan sampai menyerahkan uang kepada para penipu.

Uniknya, dari penelitian itu, mayoritas yang pernah menjadi korban penipuan kencan online adalah kelompok boomer, yang lahir antara 1946 - 1964. Mereka, yang belum melek teknologi, lebih mudah terbuai oleh tipuan teman kencan online.

Baca Juga: Simon Leviev: Crazy Rich Palsu dan Penipu Ulung di Tinder

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI