Hamster Peliharaan Picu Wabah Covid-19 di Hong Kong

Selasa, 08 Februari 2022 | 13:15 WIB
Hamster Peliharaan Picu Wabah Covid-19 di Hong Kong
Hamster [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penelitian baru yang diunggah ke database Preprints with The Lancet pada 28 Januari menunjukkan bahwa hamster peliharaan impor membawa varian Delta dari virus Corona ke Hong Kong dan memicu wabah lokal.

Meskipun studi belum ditinjau sejawat, tapi ini memberikan bukti pertama penularan Covid-19 dari hamster ke manusia.

Hamster dapat terinfeksi virus Corona di lingkungan laboratorium dan sering digunakan dalam penelitian, tetapi sebelum wabah di Hong Kong, tidak ada bukti hewan pengerat menularkan virus ke manusia.

Sejauh ini, wabah tersebut telah menginfeksi 50 orang dan mendorong pejabat setempat mengeluarkan perintah untuk memusnahkan ribuan hamster peliharaan di kota itu.

Baca Juga: Hong Kong Akan Musnahkan Ribuan Hamster Karena Covid-19

Studi baru ini dimulai setelah seorang pekerja toko hewan peliharaan di distrik Causeway Bay Hong Kong dinyatakan positif Covid-19 pada Januari.

Seorang perempuan berusia 23 tahun dikonfirmasi terinfeksi varian Delta.

Ilustrasi virus varian delta [Foto: Antara]
Ilustrasi virus varian delta [Antara]

Namun menurut laporan, anehnya varian tersebut tidak terdeteksi di kota sejak Oktober 2021.

Perempuan tersebut tidak melakukan kontak dengan orang lain yang diketahui terinfeksi.

Dan dia hanya berinteraksi dengan hewan yang dijual di toko hewan bernama Little Boss, di mana toko itu menjual hamster, kelinci, marmut, dan chinchilla.

Baca Juga: 5 Tokoh Hamster Terpopuler di Serial Animasi Hamtaro, Masih Ingat?

Sebelumnya, dilaporkan kasus penularan Covid-19 dari cerpelai ke manusia yang terjadi di peternakan saat awal pandemi.

Mencurigai bahwa ini mungkin kasus potensial penularan dari hewan ke manusia, pejabat kesehatan Hong Kong mulai memeriksa hewan di toko hewan peliharaan untuk mencari bukti infeksi Covid-19.

Pejabat setempat juga menyaring hewan di pasar grosir yang memasok hewan ke toko hewan peliharaan.

Para pejabat tidak menemukan bukti infeksi di antara kelinci, marmut, chinchilla, tikus atau hamster kerdil.

Namun, tim menemukan bahwa delapan dari 16 hamster Suriah dari toko hewan peliharaan menunjukkan bukti infeksi Covid-19 melalui tes PCR.

Hal serupa juga terjadi pada tujuh dari 12 hamster Suriah yang diuji di pemasok.

Tak satu pun dari hewan pengerat itu menunjukkan tanda-tanda penyakit.

Hamster berusia dua tahun diberi pakan oleh pemiliknya Cheung, anggota komunitas hamster online di Hong Kong, pada (19/1/2022). [BERTHA WANG / AFP]
Ilustrasi hamster. [BERTHA WANG / AFP]

Saat penyelidikan ini berlangsung, seorang perempuan yang baru-baru ini mengunjungi toko hewan peliharaan juga dinyatakan positif Covid-19. Kemudian disusul oleh pasangan dan anak-anaknya.

Tim peneliti mengambil sampel Covid-19 dari perempuan tersebut, pasangannya, dan pekerja di toko hewan peliharaan, lalu menganalisis genom masing-masing virus.

Para ahli juga menganalisis urutan genom dari sampel virus yang dikumpulkan dari 12 hamster yang terinfeksi.

Hasilnya, semua sampel menunjukkan versi varian Delta yang belum pernah terlihat sebelumnya di Hong Kong, meskipun urutannya tidak sepenuhnya identik satu sama lain.

Berdasarkan perbedaan tersebut, tim ahli menentukan bahwa beberapa hamster kemungkinan tertular virus corona pada November 2021, sebelum diimpor ke Hong Kong dari Belanda.

Setelah tiba di Hong Kong, virus menyebar ke lebih banyak hamster dan bermutasi, sebelum menginfeksi pekerja di toko hewan peliharaan serta pelanggan pada waktu yang terpisah.

Dibandingkan dengan sampel varian Delta dari Eropa, urutan virus yang ditemukan pada penduduk Hong Kong dan hamster membawa empat mutasi unik.

Dua dari mutasi ini berada dalam gen yang mengkode protein lonjakan (spike protein), yang digunakan virus untuk menginfeksi sel dan berpotensi membantu virus lolos dari beberapa antibodi.

Tim peneliti juga menemukan mutasi protein lonjakan ketiga yang memerlukan penyelidikan lebih lanjut.

"Terlepas dari kesimpulan penulis penelitian, masih ada kemungkinan bahwa hamster pertama kali tertular Covid-19 setelah tiba di Hong Kong," kata kata Arinjay Banerjee, seorang ahli virologi di Universitas Saskatchewan, Kanada, seperti dikutip dari Live Science, Selasa (8/2/2022).

Ilustrasi ilmuwan. [Freepik]
Ilustrasi ilmuwan. [Freepik]

Dalam perjalanan hamster menuju Hong Kong, sekelompok hamster berhenti di Doha, Qatar, dan dipindahkan ke pesawat lain yang berhenti di Bangkok, Thailand.

Di sisi lain, Marion Koopmans, ahli virus di Pusat Medis Universitas Erasmus, yakin bahwa hamster terinfeksi sebelum diimpor.

Penelitian ini menunjukkan bahwa hamster dapat menularkan Covid-19 kepada manusia, meskipun penularan antar sesama manusia jauh lebih tinggi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI