Suara.com - Platform telemedicine Halodoc memperkenalkan aplikasi Bidanku untuk membantu bidan di Indonesia dalam meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak.
Aplikasi Bidanku ini sudah dikembangkan sejak 2021 dan telah digunakan oleh bidan-bidan di wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, hingga Papua.
CEO & Co-Founder Halodoc, Jonathan Sudharta mengatakan, di tengah populasi penduduk Indonesia yang mencapai lebih dari 270 juta jiwa, akses layanan kesehatan masih menjadi tantangan bagi masyarakat di berbagai wilayah.
"Peranan bidan dalam bantu jaga kesehatan ibu dan anak juga menjadi sangat penting di tengah kondisi penyebaran jumlah dokter dan fasilitas kesehatan yang belum merata di Indonesia," kata Jonathan dalam keterangan resminya, dikutip Minggu (6/2/2022).
Baca Juga: Bangun Kebiasaan Baik, Gunakan Aplikasi Ini dan Hidup Lebih Sehat
Ia melanjutkan, selama Desember 2021, ada 266 ribu bidan di fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia, dengan sekitar 37 ribu bidan membuka praktiknya sendiri.
Bidan juga bertanggung jawab untuk membantu 62 persen kelahiran di Indonesia, dan 85 persen pemeriksaan kehamilan (Antenatal Care/ANC) secara nasional.
"Oleh karena itu, mengingat peran vital Bidan dalam menjaga kesehatan keluarga, Halodoc menghadirkan solusi inovasi untuk mempermudah Bidan menghadapi berbagai tantangan dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak," sambungnya.
Aplikasi Bidanku dari Halodoc ini memiliki tiga fitur utama.
Pertama, ada fitur pengingat pasien otomatis dan ringkasan kesehatan yang dimaksudkan untuk meningkatkan dan memantau kunjungan kembali pasien.
Baca Juga: Viral! Layanan Alodokter Disebut Auto Debit dan Sulit Dibatalkan
Dengan itu, fitur bisa mengurangi kemungkinan kehamilan berisiko tinggi yang tidak diketahui.
Kemudian, memantau keberlanjutan kontrasepsi sebagai bagian dari program Keluarga Berencana (KB), serta mengetahui keberlanjutan imunisasi.
Fitur kedua adalah manajemen pasien untuk mempermudah administrasi bidan dalam satu klik.
Fitur ini mendigitalisasi perawatan kesehatan keluarga, dari kehamilan hingga imunisasi.
Fitur ketiga adalah in-app education library yang ditujukan untuk membantu bidan dalam melakukan edukasi pasien dengan cara yang lebih interaktif.
Fitur ini dikembangkan berdasarkan fakta bahwa bidan memiliki peran penting dalam mengedukasi pasien.
Sehingga, materi edukasi yang interaktif akan membantu pasien memahaminya lebih baik.
"Aplikasi Bidanku ini akan semakin memperkuat ekosistem teknologi Halodoc yang sudah ada saat ini, yaitu untuk menyederhanakan akses kesehatan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," jelas Jonathan.