Suara.com - Demi mendorong daya saing UMKM yang terus meningkat ini, pemerintah mencanangkan program digitalisasi dengan target sebanyak 30 juta pelaku UMKM masuk dalam ekosistem digital pada 2024.
Kolaborasi pemerintah dan swasta bisa mempercepat peningkatan UMKM dan ratio kewirausahaan di Indonesia, diharapkan mampu dimanfaatkan pelaku usaha meningkatkan skala usaha mereka.
“Saya mengapresiasi komitmen Tjufoo dalam mempercepat kemajuan pelaku usaha lokal tanah air dalam ekosistem digital yang telah dibangun agar UMKM berbasis digital semakin banyak bermunculan pada 2024,” ujar Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam keterangan resminya, Selasa (1/2/2022).
Di kesempatan yang sama, Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia Moeldoko menekankan sekalipun pandemi berakhir, kebutuhan masyarakat akan produk dan layanan online akan tetap atau semakin meningkat.
Baca Juga: Pentingnya Digitalisasi untuk Mengembangkan Sektor Pariwisata Dalam Negeri
“Tjufoo akan memberikan solusi yang komprehensif secara luas dengan saluran digital maupun offline, pemberian dana investasi untuk mengembangan bisnis, mentoring, serta dukungan scalling pengembangan bisnis,” katanya.
Untuk menjawab tantangan tersebutlah, Tjufoo hadir di Indonesia. TJ Tham, Co-Founder and Chief Executive Officer Tjufoo menyatakan berkomitmen penuh untuk meningkatkan level UMKM Indonesia.
“Kami hadir untuk memperkuat pondasi bisnis UMKM di Indonesia melalui ekosistem digital yang telah kami bangun,” terang dia.
Hingga akhir 2021, Tjufoo telah meningkatkan performa brand-brand yang telah bergabung dalam ekosistem digitalnya.
Dengan dukungan tim yang berpengalaman serta semua teknologi yang diperlukan oleh UMKM, Tjufoo mendukung brand untuk memperkuat elemen-elemen penting dalam bisnis, yaitu marketing dan operasional.
Baca Juga: Ipsos: e-Commerce Majukan UMKM Indonesia, Shopee Disebut Paling Berandil
Dari segi marketing, Tjufoo mendukung UMKM untuk membangun infrastruktur dalam memperkuat brand building serta menggencarkan digital optimisation mereka.
Dengan begini, brand diharapkan mampu lebih dekat dengan konsumen untuk tujuan bisnis yang lebih besar.
Dari segi operasional, Tjufoo memberikan dukungan untuk pada kebutuhan internal bisnis dalam mengotomasi pengelolaan tenaga kerja, inventoris, konsumen, merchandising, layanan pengadaan, hingga menyelaraskan seluruh proses operasi agar efektif dan efisien.
Sebagai startup brand aggregator yang mengusung konsep House of Brands, Tjufoo berkomitmen mempercepat pertumbuhan UMKM dengan mengakuisisi brand lokal pada kategori Direct to Consumer atau berjualan tanpa perantara.
Di tahun ini, Tjufoo berencana mempercepat pertumbuhan bisnis UMKM di Indonesia dengan mengakuisisi brand-brand lokal potensial.
Permodalan masih menjadi masalah kompleks yang selalu dihadapi oleh para pengusaha UMKM di Indonesia.
“Untuk itu, kami berkomitmen untuk mengembangkan UMKM dan brand lokal dari berbagai kategori dan level dengan berinvestasi pada modal pengembangan usaha dengan nilai akuisisi sebesar Rp 1,8 triliun yang akan segera kami jalankan sebagai rencana jangka pendek," tambah TJ Tham.
Untuk bisa bertumbuh secara berkelanjutan sesuai dengan perkembangan zaman, Tjufoo juga senantiasa memberikan mentoring dari indvidu-individu unggul perusahaan lintas sektor besar seperti Apple, Grab, Amazon, SAP, dan JP Morgan.
“Tjufoo sangat terbuka untuk kolaborasi dengan berbagai pihak yang memiliki misi yang sama yaitu meningkatkan skala bisnis UMKM," tutup TJ Tham.