Malware ini bisa mengubah bahasa berdasarkan informasi dari IP address.
Seperti yang ditunjukkan zLabs, pengguna cenderung mengklik tautan dalam bahasa yang dikenali mereka.
Setelahnya, malware kemudian bakal menyerang korban melalui langganan Direct Carrier Billing, mirip seperti SMS dari operator.
Aplikasi yang disusupi malware Dak Herring sudah muncul sejak Maret 2020 hingga yang terbaru pada November 2021.
![Malware di smartphone. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/02/16/40095-malware.jpg)
Menurut peneliti, beberapa aplikasi masih terinfeksi Dark Herring.
Demi mengantisipasinya, pengguna Android disarankan untuk berhati-hati dalam mengunduh aplikasi di pihak ketiga atau di luar Google Play Store.