Suara.com - CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, menawarkan 5.000 dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 72 juta kepada seorang mahasiswa agar berhenti melacak jet pribadinya. Ia khawatir bahwa pengintaian itu mengancam keselamatannya.
Mahasiswa berusia 19 tahun ini bernama Jack Sweeney. Ia melacak jet pribadi Elon Musk dan beberapa tokoh petinggi lain seperti Bill Gates dan Jeff Bezos melalui total 15 akun Twitter.
Salah satu akun Twitter itu bernama @ElonJet, yang khusus digunakan Sweeney untuk melacak jet pribadi Elon Musk. Akun ini ternyata memiliki jumlah followers terbanyak dari akun lainnya, dengan lebih dari 115.000.
Mengutip NDTV, Minggu (30/1/2022), negosiasi Musk dan Sweeney terjadi melalui fitur DM atau pesan pribadi Twitter. Awalnya, orang terkaya di dunia itu mendesak Sweeney untuk memberitahu bagaimana ia mengatur bot untuk melacak pesawat dan apa manfaat yang diperoleh dari akun tersebut.
Baca Juga: Apple AirPods 3 Resmi Meluncur di Indonesia, Banderol Rp 3,5 Juta
Musk kemudian menawarkan Rp 72 juta agar Sweeney menghapus akun tersebut. Namun Sweeney meminta tebusan lebih tinggi hingga 50.000 dolar AS atau Rp 719 juta yang nantinya ia gunakan untuk membayar biaya kuliah.
Awalnya Musk sempat mempertimbangkan tawaran tersebut. Lalu ia menyimpulkan bahwa dana tebusan itu tidak pantas sebagai imbalan untuk menutup akun Twitter.
Saat ditanya, Sweeney mengaku bahwa tawaran dari Musk luar biasa dan agak menakutkan. Ia juga memiliki keinginan untuk bekerja di salah satu perusahaan Elon Musk nantinya.
Mungkin hal serupa juga terasakan bagi Elon Musk, apakah tidak mengerikan: seseorang yang berkeinginan bekerja padanya dan belum kesampaian sudah mengintainya begitu rupa?
Baca Juga: Inovasi Terbaru Apple, iPhone Akan Jadi Alat Pembayaran?