Sebelum China mencoba mengirim orang ke permukaan Bulan, negara itu terlebih dahulu berencana untuk terus mempelajari Bulan dengan probe.
Buku putih merinci rencana mengirim dua pesawat ruang angkasa robot tambahan ke Bulan dalam lima tahun ke depan yang akan mempelajari wilayah Kutub Bulan, area permukaan Bulan yang dianggap sebagai rumah bagi es air.
Tidak jelas kapan China berencana menyelesaikan stasiun ini atau kapan bertujuan untuk mendaratkan manusia di permukaan Bulan.
Tidak kalah dengan misi ke Bulan China, NASA pun memiliki rencana pendaratan di bulan sendiri.
Program penerbangan antariksa manusia milik Amerika Serikat (AS) saat ini adalah Artemis, yang berupaya mengirim perempuan pertama dan orang kulit berwarna pertama ke permukaan Bulan pada awal 2025.
Seiring dengan pendaratan manusia di Bulan, Artemis juga menyerukan eksplorasi robotik di Bulan.
![Misi Artemis I. [NASA]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/06/22/38254-misi-artemis-i.jpg)
Meskipun Bulan selalu menjadi fokus besar bagi China, negara ini juga mengincar eksplorasi planet lain di Tata Surya kita.
China berharap untuk meluncurkan probe ke asteroid dekat Bumi dalam lima tahun ke depan, serta mempelajari cara untuk mengirim pesawat ruang angkasa ke sistem Jupiter dan ke Mars, dengan rencana membawa kembali sampel dari Planet Merah.
Buku putih mencantumkan banyak tujuan luar angkasa lainnya, seperti membangun stasiun luar angkasa China, memperbarui teknologi satelitnya, meningkatkan transportasi ruang angkasa dan sistem roketnya, menciptakan mesin roket baru, dan banyak lagi.
Baca Juga: Misi ke Bulan Semakin Dekat, NASA Sukses Lakukan Uji Perangkat Lunak
Sejauh ini, China telah memperjelas bahwa eksplorasi ruang angkasa adalah prioritas.