Bisnis Pusat Data Ungguli Transaksi di Kawasan Industri

Liberty Jemadu Suara.Com
Sabtu, 29 Januari 2022 | 00:21 WIB
Bisnis Pusat Data Ungguli Transaksi di Kawasan Industri
Ilustrasi barisan server dalam sebuah fasilitas pusat data. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perusahaan pengembang dan pengelola kawasan industri mencatat bisnis pusat data mengungguli transaksi di Suryacipta City of Industry maupun Subang Smartpolitan sepanjang tahun 2021.

"Berdasarkan aktivitas bisnis yang terjadi selama 2021, perusahaan mencatat data center sebagai industri yang cukup menonjol dimana 75 persen tenant baru diisi oleh data center, diikuti oleh industri manufaktur lain yang berasal dari China serta Amerika," kata Vice President Sales & Marketing PT Suryacipta Swadaya (Suryacipta) Abednego Purnomo dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (27/1/2022).

Selama periode Januari sampai dengan September 2021, Kementerian Investasi mencatat peningkatan realisasi penanaman modal asing sebesar 9,9 persen dan penanaman modal dalam negeri sebesar 5,8 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2020.

Peningkatan tersebut juga berdampak positif terhadap Suryacipta. Geliat positif instansi juga dirasakan dengan banyaknya permintaan kunjungan dari calon investor ke Subang Smartpolitan.

Baca Juga: Internet Berkembang Pesat, Bisnis Pusat Data Catat Kinerja Positif Sepanjang Tahun 2021

"Pada dasarnya di tahun 2021 sudah terindikasi adanya pemulihan ekonomi. Kami mencatat peningkatan transaksi dan inquiry atas kawasan kami di Suryacipta City of Industry maupun Subang Smartpolitan," ujar Abednego.

Selama satu dekade terakhir bisnis pusat data menunjukkan pertumbuhan pesat di Indonesia sebagai dampak dari digitalisasi yang didorong oleh berbagai faktor, seperti adaptasi penggunaan ponsel pintar, penetrasi internet, hingga dukungan dari pemerintah.

Dilansir dari Hootsuite (We Are Social), pengguna internet di Indonesia meningkat sebanyak 35 persen selama tiga tahun terakhir.

Adapun Mordor Intelligence mencatat pasar pusat data di Indonesia telah mencapai nilai 1,53 miliar dolar AS pada 2020. Angka itu diperkirakan akan terus naik hingga 3,07 miliar dolar AS pada 2026.

Regulasi yang mengklasifikasikan pusat data sebagai bagian dari sektor industri dan wajib berlokasi di kawasan industri secara tidak langsung berdampak pada peningkatan permintaan di kawasan industri.

Baca Juga: Kominfo Targetkan Pusat Data Nasional Beroperasi Akhir 2023

Tingginya harga jual maupun sewa di kota-kota besar, seperti Jakarta juga turut berkontribusi terhadap tren tersebut.

"Kami telah mengakomodir reaksi pasar data center dengan melakukan inovasi melalui pengembangan fase ketiga Suryacipta City of Industry yang ditujukan untuk industri data center," ucap Abednego

Meskipun dalam kondisi pandemi, perusahaan tetap melakukan kewajibannya dalam meningkatkan pelayanan terbaik bagi tenant dengan melakukan pemeliharaan dan pengembangan rutin untuk memastikan pasokan listrik, air serta konektifitas internet yang lebih baik.

Saat ini, Suryacipta sedang berdiskusi dengan beberapa penyedia layanan internet untuk kian melengkapi fasilitas di kawasan tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI